Maungpersib.com – Eliano Reijnders, bek sayap kanan berbakat dan personel Timnas Indonesia, baru saja menorehkan debutnya di Liga Indonesia bersama Persib Bandung. Kehadiran pemain 24 tahun ini menjadi sorotan karena ia membawa pengalaman dari kompetisi Eropa, tepatnya Eredivisie Belanda, ke kancah Super League 2025-2026 Indonesia.
Debut Eliano Reijnders di Liga Indonesia
Debut Eliano Reijnders terjadi pada pekan kelima Super League 2025-2026, saat Persib Bandung menghadapi Persebaya Surabaya. Pemain yang sebelumnya membela PEC Zwolle ini masuk sebagai pengganti pada menit ke-60 dan langsung memberikan kontribusi signifikan. Persib menutup laga dengan kemenangan tipis 1-0 berkat penampilan solid seluruh pemain, termasuk Reijnders.
Cuaca menjadi tantangan tersendiri bagi mantan pemain Eredivisie ini. Menurutnya, panasnya iklim Indonesia cukup memengaruhi performa pemain. “Saya rasa, perbedaannya adalah karena perbedaan cuaca jadi tentu saja sulit bermain di sini. Di sini (Indonesia) cukup panas,” ujar Eliano. Pengalaman ini menunjukkan bahwa adaptasi fisik dan mental menjadi kunci sukses bagi pemain asing maupun pemain lokal yang baru tiba di Liga Indonesia.
Kompetisi Liga Indonesia yang Kompetitif
Selain faktor cuaca, Eliano juga menyoroti tingkat kompetitif Liga Indonesia. Ia menilai bahwa hampir semua tim memiliki kualitas yang seimbang, sehingga setiap pertandingan terasa menegangkan dan sulit diprediksi.
“Kompetisi di Indonesia terasa kompetitif karena hampir semua tim bisa saling mengalahkan karena diperkuat pemain-pemain bagus,” tambahnya.
Hal ini berbeda dengan beberapa liga di Eropa, di mana terkadang ada perbedaan kualitas yang cukup besar antara klub papan atas dan papan bawah. Di Indonesia, strategi bertahan dan menyerang menjadi kunci dalam setiap laga, karena lawan dapat mengejutkan kapan saja.
Karakter Permainan Liga Indonesia vs Eredivisie Belanda
Eliano Reijnders juga mengungkapkan perbedaan taktik dan karakter permainan antara Liga Indonesia dan Eredivisie Belanda. Menurutnya, tim-tim di Indonesia tidak hanya fokus bertahan tetapi juga harus mampu menyerang secara agresif. “Di sini kami harus bertahan, menyerang, bertahan, menyerang. Sedangkan di Eropa kadang ada tim yang memilih untuk hanya bertahan saja,” jelasnya.
Di Indonesia, pemain harus memiliki kemampuan fisik dan mental yang kuat untuk menghadapi ritme permainan yang cepat dan menuntut keseimbangan antara pertahanan dan serangan. Pengalaman ini membedakan Liga Indonesia dari liga-liga Eropa, di mana strategi bertahan kadang lebih dominan.
Perjalanan Karier Eliano Reijnders di Eropa
Sebelum bergabung dengan Persib Bandung, Eliano menghabiskan waktunya di Eredivisie dengan memperkuat PEC Zwolle sejak promosi ke skuad utama pada musim 2020. Selama lima musim bermain di Belanda, ia mendapatkan banyak pengalaman menghadapi tim-tim besar dengan strategi berbeda, serta beradaptasi dengan tekanan kompetisi Eropa.
Memasuki usia 24 tahun, Eliano memutuskan untuk menerima tantangan baru di Indonesia. Keputusannya ini juga dipengaruhi oleh adanya kompatriotnya di Timnas Indonesia, Thom Haye, yang sudah lebih dahulu berkarier di Persib.
Pengalaman Atmosfer Luar Biasa di GBLA
Salah satu pengalaman yang membuat Eliano bersemangat adalah atmosfer luar biasa di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Saat menghadapi Persebaya, ia menyaksikan ribuan Bobotoh, sebutan untuk suporter Persib, bernyanyi dan memberikan semangat tanpa henti.
“Sangat bagus karena saya melihat di sepanjang pertandingan mereka terus bernyanyi. Ini berbeda dengan Eropa dan saya sangat menyukainya,” ungkapnya.
Suasana semangat dan dukungan penonton seperti ini menurutnya menjadi energi tambahan yang mendorong performa tim lebih maksimal. Ia mengakui, atmosfer ini pernah dirasakannya ketika bermain untuk Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno (Jakarta) dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Baca juga: Cedera Ramon Tanque Dan PERSIB Siap Menunggu Pemulihan Striker Andalan
Adaptasi Fisik dan Taktik di Liga Indonesia
Selain atmosfer, adaptasi fisik juga menjadi salah satu tantangan utama. Pemain yang terbiasa bermain di Eropa harus menyesuaikan diri dengan cuaca tropis, jadwal pertandingan, dan ritme permainan yang berbeda. Eliano menekankan pentingnya kebugaran, strategi, dan koordinasi tim. “Di Indonesia, pemain harus siap bertahan dan menyerang secara bersamaan. Ritmenya berbeda dan lebih menuntut stamina,” jelas Eliano.
Pelatihan intensif, pemahaman taktik lokal, serta dukungan tim medis dan pelatih menjadi faktor penunjang adaptasi pemain asing maupun pemain lokal yang baru bergabung.
Prospek Eliano Reijnders Bersama Persib Bandung
Dengan pengalaman yang dimiliki, Eliano diharapkan menjadi pilar pertahanan dan pengatur serangan bagi Persib Bandung. Posisi bek sayap kanannya memungkinkan ia memberikan keseimbangan antara pertahanan yang kokoh dan serangan sayap yang agresif.
Kehadirannya juga memberikan kontribusi untuk strategi tim menghadapi AFC Champions League 2 dan kompetisi domestik. Pelatih Persib dapat memanfaatkan pengalaman Eropa Eliano untuk meningkatkan kualitas permainan tim, sekaligus menularkan mentalitas profesionalisme kepada pemain muda Persib.
Adaptasi Eliano Reijnders dengan Kehidupan dan Budaya Indonesia
Selain tantangan di lapangan, Eliano Reijnders juga harus menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari dan budaya Indonesia. Menurutnya, pengalaman tinggal di Indonesia berbeda jauh dengan Belanda, mulai dari makanan, cuaca, hingga interaksi sosial dengan masyarakat. Ia menyebut bahwa makanan lokal yang kaya rempah dan beragam menjadi salah satu hal yang paling menarik sekaligus menantang baginya.
“Makanan di sini sangat berbeda, lebih pedas dan beragam. Saya mencoba menyesuaikan diri dan menikmatinya,” ujar Eliano. Selain itu, interaksi dengan Bobotoh dan masyarakat sekitar memberikan energi positif yang tidak ia rasakan di Eropa.
Kehadiran suporter yang loyal dan penuh semangat membuat pemain lebih termotivasi saat berlatih maupun bertanding. Reijnders mengaku terkesan dengan keramahan masyarakat Indonesia serta budaya gotong royong yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dukungan terhadap tim sepak bola lokal.
Peran Eliano Reijnders dalam Memperkuat Lini Pertahanan Persib Bandung
Kehadiran Eliano Reijnders di Persib Bandung memberikan dampak signifikan pada lini pertahanan tim. Sebagai bek sayap kanan, ia tidak hanya bertugas menahan serangan lawan, tetapi juga menjadi penghubung antara pertahanan dan serangan tim. Pengalaman bermain di Eredivisie Belanda membuat Eliano memiliki kemampuan membaca permainan, menutup ruang lawan, dan melakukan intersep tepat waktu.
Pelatih Persib pun memanfaatkan kemampuan Eliano untuk meningkatkan soliditas pertahanan sekaligus memperkuat serangan dari sisi sayap. Menurut Eliano, kombinasi kedisiplinan defensif dan kemampuan menyerang secara cepat menjadi kunci strategi Persib menghadapi kompetisi domestik maupun turnamen internasional seperti AFC Champions League 2.
Pengaruh Eliano Reijnders di Liga Indonesia
Debut Eliano Reijnders di Persib Bandung bukan sekadar penampilan pertama di Liga Indonesia. Ia membawa pengalaman Eropa, memperlihatkan perbedaan signifikan antara Liga Indonesia dan Eredivisie, serta mampu beradaptasi dengan cuaca, taktik, dan atmosfer suporter.
Perpaduan antara kualitas individu, adaptasi fisik, dan dukungan Bobotoh menjadi modal penting bagi Persib Bandung untuk menghadapi musim 2025-2026 dengan lebih kompetitif. Kehadirannya juga menjadi inspirasi bagi pemain muda, menunjukkan bahwa pengalaman internasional bisa diterapkan di Liga Indonesia untuk meningkatkan kualitas kompetisi.

