Alfeandra Dewangga Sempat Grogi Awal Pertama Kali Bersama PERSIB, Ini Pengakuannya - MaungPersib

Alfeandra Dewangga Sempat Grogi Awal Pertama Kali Bersama PERSIB, Ini Pengakuannya

Maungpersib.com – Alfeandra Dewangga Santosa akhirnya menjalani pertandingan debut kompetitifnya bersama PERSIB Bandung. Pemain yang akrab disapa Dewa ini tampil pada laga pembuka Grup B Piala Presiden 2025 menghadapi Port FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu, 6 Juli 2025. Meski debut tersebut sangat dinanti, Dewa mengaku belum sepenuhnya puas dengan performanya. Ia menyadari bahwa ada banyak hal yang masih perlu dibenahi, terutama dari sisi kebugaran dan adaptasi permainan dengan tim barunya.

Bermain Selama 68 Menit, Dewa Sempat Grogi

Dalam laga tersebut, Dewangga bermain selama kurang lebih 68 menit sebelum digantikan oleh Henhen Herdiana. Ia mendapat kepercayaan dari pelatih Bojan Hodak untuk mengisi lini pertahanan sejak menit awal. Sayangnya, PERSIB harus menelan kekalahan dengan skor 0-2 dari tim asal Thailand tersebut. Meski demikian, bagi Dewa, laga ini tetap menjadi pengalaman berharga. Senang pastinya bisa jalani debut walau hasil mungkin tidak maksimal. Hasil ini tentunya buat saya jadi pembelajaran dan harus memperbaiki kekurangan untuk ke depannya, ujar Dewa usai pertandingan.

Grogi di Awal, Tapi Mampu Beradaptasi

Menghadapi atmosfer pertandingan perdana di hadapan ribuan Bobotoh tentu bukan perkara mudah. Dewa pun mengakui bahwa dirinya sempat merasa grogi di awal laga. Dukungan fanatik dari suporter justru membuat adrenalinnya memuncak, hingga sempat kesulitan mengontrol emosi permainan. Grogi pasti. Apalagi ada dukungan luar biasa dari Bobotoh. Tapi saya bersyukur bisa beradaptasi lebih cepat dengan kondisi itu, ucapnya dengan nada lega.

Meski merasa tegang, Dewa merasa terbantu oleh rekan-rekan satu timnya yang lebih senior. Mereka memberikan semangat dan arahan di lapangan, membantu Dewa untuk cepat menyesuaikan diri dengan ritme permainan.

Adaptasi Bersama PERSIB Tantangan dan Harapan

Sebagai pemain yang baru bergabung, proses adaptasi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Dewangga. Ia harus menyesuaikan diri dengan gaya permainan PERSIB, tuntutan pelatih, serta ekspektasi besar dari suporter.

Pemain yang sebelumnya membela PSIS Semarang ini tidak ingin menjadikan debutnya yang kurang memuaskan sebagai beban. Ia lebih memilih untuk melihatnya sebagai proses belajar dan motivasi untuk memberikan kontribusi lebih besar di laga-laga berikutnya. Saya percaya, semua butuh proses. Saya masih terus belajar dan berusaha untuk menyatu dengan tim. Semoga di pertandingan selanjutnya bisa tampil lebih maksimal, ungkapnya.

Performa Dewa Dinilai Cukup Stabil

Meski hasil pertandingan tidak sesuai harapan, beberapa pengamat menilai bahwa penampilan Dewangga secara individu tidak terlalu mengecewakan. Ia menunjukkan potensi sebagai bek tengah yang kuat secara fisik, meskipun masih terlihat kurang tajam dalam membaca pergerakan lawan.

Pelatih Bojan Hodak juga tidak memberikan kritik keras terhadap performa Dewa. Sebaliknya, Hodak menyatakan bahwa ia cukup puas dengan semangat dan usaha Dewangga untuk memberikan yang terbaik dalam debutnya. Dia masih muda dan baru bergabung. Saya percaya dia bisa berkembang lebih jauh jika terus belajar dan mendengarkan instruksi. Kami akan bantu dia untuk makin kuat, ujar Hodak.

Mentalitas yang Kuat Menjadi Kunci

Salah satu keunggulan Dewangga adalah mentalitas bertandingnya. Ia di kenal sebagai pemain yang tidak mudah menyerah dan selalu memiliki semangat juang tinggi di setiap pertandingan. Hal ini di buktikannya saat tampil di berbagai level kompetisi, termasuk saat membela Timnas Indonesia di level usia muda.

Mentalitas inilah yang akan sangat di butuhkan oleh PERSIB, apalagi musim ini klub asal Kota Bandung itu memiliki target tinggi di berbagai ajang kompetisi, termasuk Piala Presiden dan Liga 1 2025/2026.

Reaksi Bobotoh, Apresiasi dan Harapan

Para Bobotoh memberikan respon beragam terhadap debut Dewangga. Di media sosial, banyak yang tetap memberikan dukungan dan motivasi kepada pemain bernomor punggung 19 ini. Mereka memahami bahwa adaptasi butuh waktu, dan berharap Dewangga bisa segera menunjukkan performa terbaiknya.

Grogi itu wajar, apalagi main pertama kali di SJH (Si Jalak Harupat). Tapi kami percaya Dewa bisa jadi andalan Persib ke depan, tulis salah satu akun pendukung PERSIB di platform X (sebelumnya Twitter).

Baca juga: Apps persib: Menghubungkan Fans dengan Klub Sepak Bola Kesayangan

Peran Strategis Dewangga di Lini Pertahanan

Secara teknis, kehadiran Dewangga di lini belakang memberi variasi baru bagi PERSIB. Ia memiliki kemampuan bermain sebagai bek tengah maupun bek kiri. Keunggulan dalam duel udara dan kemampuan membaca pergerakan lawan menjadi modal penting untuk memperkuat sektor pertahanan tim.

Dengan kondisi lini belakang yang sempat dilanda cedera pemain seperti Nick Kuipers dan Victor Igbonefo musim lalu, kedatangan Dewangga memberikan opsi penting bagi pelatih.

Dukungan Internal Jadi Faktor Pendukung

Selain pelatih, para pemain senior PERSIB seperti Marc Klok, Daisuke Sato, dan David da Silva juga memberikan dukungan moral kepada Dewangga. Menurut laporan dari tim peliputan klub, Dewa sering terlihat berkomunikasi intens dengan rekan-rekan satu tim dalam sesi latihan maupun di luar lapangan.

Atmosfer kekeluargaan di dalam tim menjadi faktor penting dalam membantu Dewangga membangun kepercayaan dirinya.

Target Jangka Pendek,  Tingkatkan Kebugaran

Dewa menyadari bahwa saat ini kebugarannya belum berada di titik optimal. Oleh karena itu, ia fokus memperbaiki kondisi fisiknya agar bisa lebih siap menghadapi laga-laga berikutnya.

Saya akui masih butuh waktu untuk tingkatkan kebugaran. Tapi saya akan kerja keras di latihan dan ikuti arahan pelatih, jelasnya. Langkah ini tentu sangat penting, mengingat intensitas permainan PERSIB yang akan semakin tinggi seiring padatnya jadwal kompetisi ke depan.

Piala Presiden 2025 Ajang Pembuktian

Bagi Dewa dan pemain lainnya, Piala Presiden 2025 bukan sekadar turnamen pramusim. Ini adalah ajang pembuktian untuk meraih kepercayaan pelatih, sekaligus mendapatkan tempat di skuad utama saat Liga 1 di mulai. Setiap pertandingan akan menjadi ujian tersendiri. Dewa pun menyadari hal itu dan berkomitmen untuk terus memperbaiki diri. Yang penting saya bisa belajar dari setiap laga. Hasil memang belum maksimal, tapi saya optimis bisa tampil lebih baik lagi, katanya.

Selain aspek fisik dan teknis, Dewangga juga menekankan pentingnya komunikasi dengan rekan-rekan setimnya. Menurutnya, membangun chemistry di lini belakang adalah kunci agar koordinasi berjalan baik selama pertandingan. Dewa aktif menjalin komunikasi di dalam dan luar lapangan demi mempercepat proses adaptasi bersama skuad Maung Bandung.

Awal yang Menjanjikan Meski Belum Sempurna

Debut Alfeandra Dewangga bersama PERSIB mungkin belum menghadirkan kemenangan, namun telah menunjukkan langkah awal yang menjanjikan. Meski sempat grogi, ia mampu menyesuaikan diri di lapangan dan tampil penuh semangat. Dengan waktu adaptasi, peningkatan kebugaran, dan dukungan dari tim serta Bobotoh, bukan tidak mungkin Dewangga akan menjadi salah satu pilar penting PERSIB musim ini.

Sebagai bagian dari regenerasi lini belakang Maung Bandung, kehadiran Dewangga memberi harapan baru bagi kekuatan pertahanan tim. Kini tinggal menunggu waktu hingga ia benar-benar menemukan ritme terbaiknya dan menjawab kepercayaan yang telah di berikan kepadanya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *