Maungpersib.com – Kompetisi Super League 2025/2026 kian mendekat. Persijap Jepara menjadi salah satu tim yang bersiap dengan serius, bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari semangat dan mentalitas. Pelatih mereka, Paulo Lemos, tak segan menyebut nama besar seperti Persib dan Persebaya Surabaya sebagai contoh semangat bertarung di level tertinggi. Bagi Lemos, membawa nama besar bukan sekadar retorika. Ia ingin menanamkan tekad untuk berlari dan berjuang, layaknya dua raksasa Liga Indonesia tersebut.
Komposisi Tim Persijap Sudah Hampir Final
Paulo Lemos menegaskan bahwa komposisi tim Persijap Jepara hampir rampung. Saat ini, manajemen dan tim pelatih hanya tinggal menyelesaikan beberapa rekrutan terakhir sebelum kick-off musim baru. Dalam pandangannya, mayoritas pemain yang ada sudah cocok dengan filosofi permainan yang ia terapkan. Kami hanya butuh beberapa pemain tambahan untuk memperkuat kedalaman skuat, terutama di sektor belakang dan gelandang bertahan..
Menurut informasi yang beredar, Persijap tengah menjajaki kesepakatan dengan dua pemain lokal berpengalaman serta satu pemain asing asal Jepang yang sebelumnya bermain di J-League 2. Ketiganya diharapkan segera bergabung dalam waktu dekat untuk menyatukan chemistry tim sebelum laga perdana.
Laga Perdana Lawan PSM Makassar Jadi Ujian Nyata
Lemos sadar betul bahwa waktu terus berjalan. Persijap dijadwalkan membuka laga perdana mereka di Super League 2025/2026 dengan bertandang ke markas PSM Makassar, tepatnya di Stadion BJ Habibie, Pare-pare, Sulawesi Selatan, pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Pertandingan ini menjadi ujian nyata bagi kesiapan tim. PSM, yang dikenal sebagai tim solid dan sulit dikalahkan di kandang, tentunya akan memberi tantangan besar bagi Persijap yang baru saja promosi ke kasta tertinggi.
“Kami masih harus terus memperbaiki diri. Kami punya dua minggu sebelum melawan PSM Makassar, dan itu waktu penting untuk menyempurnakan tim,” kata Lemos. Dua minggu terakhir sebelum pertandingan akan digunakan untuk pemantapan taktik, koordinasi antar lini, dan simulasi pertandingan melawan lawan dengan gaya bermain cepat dan agresif seperti PSM.
Adaptasi Pemain Asing Jadi Sorotan
Salah satu hal yang paling disorot oleh pelatih asal Portugal ini adalah proses adaptasi para pemain asing. Sebagian besar dari mereka datang dari liga Eropa Timur dan Amerika Latin, yang memiliki gaya bermain berbeda dengan sepak bola Indonesia.Mereka butuh waktu dan kita tahu Liga Indonesia itu lebih taktis. Jadi mereka harus menyesuaikan diri dengan tempo dan transisi yang berbeda,” ujar Lemos.
Menurut Lemos, adaptasi bukan hanya persoalan teknis. Iklim tropis, atmosfer stadion yang penuh tekanan, hingga gaya hidup baru di Jepara juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, tim pelatih menyiapkan program integrasi termasuk kelas bahasa, pengenalan budaya lokal, dan sesi mental coaching bersama psikolog olahraga.
Fokus pada Pemain Asing Kunci
Salah satu pemain asing yang menarik perhatian adalah Carlos Pinto, gelandang kreatif asal Brasil. Ia diharapkan menjadi motor serangan Persijap musim ini. Ada pula Jiri Novak, bek tengah asal Republik Ceko yang digadang-gadang sebagai pemimpin lini pertahanan. Lemos berharap para pemain asing ini mampu menjadi pembeda dalam tim, bukan hanya dari segi kualitas individu, tetapi juga dalam mengangkat performa rekan-rekan lokal di lapangan.
Baca juga: Kiper Baru PERSIB, Adam Przybek, Mulai Gabung Latihan
Filosofi Bermain, Berlari dan Berjuang
Dalam beberapa sesi latihan, Lemos tampak bersemangat menyuntikkan falsafah kerja keras ke dalam skuat. Baginya, nama besar tak berarti apa-apa jika tidak diikuti oleh determinasi. Ia pun menyebut nama Persib dan Persebaya, dua klub dengan sejarah panjang dan basis suporter yang besar.
“Kita harus belajar dari tim-tim seperti Persib dan Persebaya. Mereka bermain dengan hati, dengan keberanian, dan dengan semangat yang membara. Kita akan berlari dan berjuang seperti mereka,” tegas Lemos di hadapan media. Motivasi ini bukan sekadar omongan. Dalam setiap sesi latihan, tim pelatih memfokuskan pada latihan fisik dan pressing intensif, mengingat Lemos ingin timnya tampil agresif dan dominan dalam perebutan bola.
Dukungan Manajemen dan Suporter
Tak hanya tim pelatih dan pemain, manajemen Persijap juga bekerja keras menyokong kebutuhan tim. Dari fasilitas latihan, bonus pemain, hingga kebutuhan logistik untuk pertandingan tandang, semuanya di pastikan siap. Sementara itu, suporter fanatik Persijap, yang di kenal dengan sebutan Jetmania, telah menyatakan dukungan penuh. Bahkan mereka merencanakan konvoi menuju Pare-pare untuk memberikan semangat langsung di stadion.
Target Musim Ini, Bertahan dan Tampil Menyakinkan
Meski baru kembali ke Liga Super, Lemos enggan menjadikan status promosi sebagai alasan untuk tampil seadanya. Target utama Persijap adalah bertahan di liga, tapi juga dengan catatan bermain menyakinkan di tiap laga.
Ia ingin Persijap di kenal sebagai tim yang sulit di kalahkan dan bermain dengan semangat juang tinggi. Jika semua elemen tim berjalan sesuai rencana, bukan tak mungkin Persijap menjadi kuda hitam musim ini. Kami akan bermain dengan hati. Tidak ada lawan yang terlalu besar jika kami bersatu,” kata Lemos menutup sesi wawancara.
Persiapan Matang di Balik Layar, Kunci Konsistensi Musim Panjang
Kesuksesan sebuah tim sepak bola tidak hanya di tentukan oleh apa yang terjadi di atas lapangan. Di balik performa hebat dan strategi jitu, ada persiapan matang yang berlangsung di balik layar, dan hal itu di sadari betul oleh manajemen serta tim pelatih Persijap Jepara.
Pendekatan Gizi dan Kebugaran Pemain
Untuk menghadapi jadwal padat Super League 2025/2026, Persijap mulai menerapkan pendekatan nutrisi yang terstruktur. Setiap pemain mendapatkan menu makanan yang di sesuaikan dengan kebutuhan fisik dan posisi bermain. Asupan protein, karbohidrat kompleks, serta vitamin menjadi fokus utama untuk menjaga stamina sepanjang musim.
Tim juga mengandalkan ahli gizi olahraga yang bekerja sama dengan pelatih fisik. Tujuannya sederhana tapi penting: menjaga performa puncak pemain selama 90 menit dan mempercepat pemulihan pascalaga. Kami tidak ingin pemain drop di tengah musim. Semua harus siap tempur dalam jangka panjang,” ujar pelatih fisik Persijap.
Pemanfaatan Data dan Video Analisis
Satu lagi elemen penting yang kini mulai di jadikan standar oleh Persijap adalah video analisis dan data statistik. Tim pelatih menggunakan rekaman pertandingan untuk mengevaluasi performa pemain dan strategi. Mereka juga memanfaatkan aplikasi analitik untuk mengetahui heatmap pemain, akurasi passing, dan efektivitas pressing. Analisis ini tidak hanya di lakukan untuk evaluasi tim sendiri, tetapi juga untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan lawan. “Data adalah senjata. Kita harus tahu cara membaca pertandingan, bukan hanya melihat skor akhir,” kata asisten pelatih Persijap.
Dengan semangat “berlari dan berjuang”, Persijap Jepara bersiap mengarungi kompetisi Super League 2025/2026 dengan tekad besar. Pelatih Paulo Lemos menanamkan filosofi kerja keras dan adaptasi cepat, terutama bagi para pemain asing.

