Dua Bobotoh Beruntung Dapatkan Sarung Tangan Dari Kiper Teja Paku Alam - MaungPersib

Dua Bobotoh Beruntung Dapatkan Sarung Tangan Dari Kiper Teja Paku Alam

maungpersib.com – Suasana penuh semangat dan haru menyelimuti Citimall Sukabumi pada Minggu, 13 Juli 2025. Ribuan Bobotoh dari berbagai daerah memadati pusat perbelanjaan tersebut demi satu tujuan yakni mengikuti Sejarah Biru: Trophy Tour 2025 yang menghadirkan piala kemenangan dan sosok yang begitu mereka cintai, kiper Teja Paku Alam, penjaga gawang andalan PERSIB Bandung.

Namun di balik euforia itu, ada momen mengharukan yang menyentuh hati. Dua orang Bobotoh beruntung mendapatkan sarung tangan asli milik Teja Paku Alam, lengkap dengan tanda tangan sang kiper. Sebuah kenangan yang tidak hanya menjadi memorabilia, tetapi juga simbol kedekatan antara pemain dan suporter.
Teja Paku Alam, Sosok yang Dirindukan Bobotoh

Teja Paku Alam memang dikenal sebagai salah satu pemain paling dicintai oleh Bobotoh Persib. Selain kemampuannya menjaga gawang Pangeran Biru, ia juga dikenal rendah hati dan ramah kepada para penggemar. Tidak heran jika setiap kehadirannya dalam acara-acara seperti ini selalu dinanti.

Dalam acara meet and greet Sejarah Biru: Trophy Tour Persib di Sukabumi, Teja hadir bukan hanya untuk formalitas. Ia menyapa satu per satu Bobotoh, melayani permintaan foto, dan memberikan senyum tulus kepada siapa pun yang mendekatinya. Saya selalu senang bertemu Bobotoh. Mereka bukan hanya suporter, tapi keluarga besar saya juga, ujar Teja kepada awak media.

Dua Sarung Tangan, Dua Kisah Berbeda

Sebelum acara dimulai, Teja membuat kejutan kecil. Ia mengumumkan akan memberikan dua pasang sarung tangan miliknya kepada dua orang yang beruntung. Proses pengundian pun dilakukan secara acak dari daftar peserta yang telah mendaftar melalui aplikasi resmi Persib.

Dan nama pertama yang disebut adalah Wildan Septiana, seorang Bobotoh muda asal Cisaat. Raut wajahnya berubah seketika saat mendengar namanya dipanggil. Dengan langkah sedikit gemetar, ia naik ke panggung dan menerima langsung sarung tangan Teja Paku Alam, lengkap dengan tanda tangan dan pelukan hangat dari sang idola.

Saya sangat beruntung. Senang sekali, apalagi Teja Paku Alam adalah satu idola saya sejak dulu,” ucap Wildan penuh haru. Ia pun mengaku akan memajang sarung tangan tersebut di kamar pribadinya sebagai pengingat momen paling spesial dalam hidupnya.

Dian Nantriana, Datang untuk Foto, Pulang Membawa Sarung Tangan

Sosok kedua yang beruntung adalah Dian Nantriana, seorang ibu muda yang datang bersama keluarganya. Ia mengaku tak menyangka bisa menang undian tersebut. Saya datang hanya untuk lihat trofi dan berfoto dengan Teja. Tidak menyangka dapat hadiah sebesar ini,” ujarnya.

Dian pun menambahkan bahwa ia akan menyimpan sarung tangan tersebut sebagai kenang-kenangan seumur hidup. Ia berharap kegiatan seperti ini rutin digelar, terutama bagi Bobotoh yang tinggal jauh dari Bandung. Semoga PERSIB sering datang ke Sukabumi. Kami di sini juga ingin dekat dengan para pemain, imbuhnya.

Baca juga: Mengapa Elkan Baggott Absen dari Timnas Indonesia? Ini Fakta dan Rekam Jejak Terbarunya!

Sejarah Biru, Lebih dari Sekadar Piala

Trophy Tour bukan hanya ajang memamerkan trofi. Sejarah Biru Persib adalah perjalanan emosional yang membawa kembali memori perjuangan, air mata, dan semangat juang tim kebanggaan Jawa Barat ini. Dalam acara ini, dua trofi dipamerkan, yakni trofi Liga Super 2023/2024 dan Piala Indonesia 2025. Ribuan Bobotoh tampak antusias mengabadikan momen mereka bersama trofi, mengenang detik-detik kemenangan yang mereka saksikan langsung maupun lewat layar kaca.

Di sudut lain, booth merchandise Persib dan area foto instan juga menjadi daya tarik tersendiri. Acara ini dirancang tidak hanya sebagai selebrasi, tetapi juga sebagai bentuk interaksi aktif antara klub dan komunitas pendukungnya.

Bobotoh Jantung yang Terus Berdetak untuk Persib

Apa arti sebuah klub tanpa suporter? Bagi Persib, Bobotoh adalah denyut nadi perjuangan. Setiap nyanyian di stadion, setiap koreografi di tribun, dan setiap doa yang dipanjatkan adalah energi yang membuat tim terus berlari. Kehadiran ribuan Bobotoh di Sukabumi membuktikan bahwa cinta mereka tak mengenal jarak. Dari Bandung ke Cianjur, dari Garut ke Sukabumi, semua bersatu dalam biru.

Bahkan banyak yang datang sejak pagi demi mendapatkan posisi terbaik di barisan depan. Kalau ke Bandung belum tentu bisa nonton. Tapi kalau acaranya datang ke kota saya, pasti saya sempatkan hadir, ujar Agus, seorang Bobotoh dari Cibadak yang datang bersama anaknya.

Baca juga: Siap Guncang Asia! Ini 5 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Garuda

Harapan untuk Musim 2025/2026 Mimpi Juara Lagi

Di tengah euforia acara, harapan Bobotoh tetap satu, Persib juara lagi di musim 2025/2026. Setelah meraih trofi dua musim berturut-turut, tantangan berikutnya adalah mempertahankan konsistensi, baik di kompetisi lokal maupun Asia.

Wildan dan Dian pun menyampaikan harapannya agar Teja Paku Alam tetap menjadi pilar utama Persib. Semoga Teja selalu di beri kesehatan dan tetap bersama Persib sampai juara lagi,” harap Dian.

Sementara Wildan berharap Persib bisa tembus final AFC Cup, dan mungkin saja membawa pulang trofi untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Peran Klub dalam Mendekatkan Diri ke Suporter

Salah satu kelebihan dari program Sejarah Biru, Trophy Tour Persib ini adalah pendekatan emosional yang di lakukan oleh manajemen klub. Tak hanya membangun skuad yang kompetitif, Persib juga ingin memastikan bahwa hubungan dengan Bobotoh tetap erat dan hangat.

Dengan membawa trofi ke berbagai kota dan menghadirkan pemain bintang seperti Teja Paku Alam, klub memberikan kesempatan bagi para fans di daerah untuk merasakan kebanggaan secara langsung. Kegiatan ini tidak hanya menambah loyalitas suporter, tetapi juga menciptakan memori kolektif yang akan terus hidup dalam hati setiap Bobotoh.

Baca juga: Ungkap Pemain Baru Persib Bandung yang Masuk Radar Transfer

Sukabumi Jadi Bukti Luasnya Jangkauan Dukungan Persib

Acara Trophy Tour Persib di Sukabumi membuktikan bahwa dukungan terhadap Maung Bandung tidak terbatas hanya di Kota Bandung semata. Kota-kota seperti Sukabumi menjadi bukti nyata bahwa jaringan Bobotoh tersebar luas di seluruh Jawa Barat dan bahkan luar provinsi.

Kehadiran ribuan suporter di pusat kota menandakan bahwa identitas Persib telah menyatu dengan kultur masyarakat. Hal ini memperkuat posisi Persib sebagai klub yang memiliki basis pendukung paling solid dan setia di Indonesia, sekaligus mempertegas pentingnya memperluas kegiatan klub ke daerah-daerah lain.

Lebih dari Sekadar Sarung Tangan

Momen ketika Teja Paku Alam menyerahkan sarung tangan kepada Wildan dan Dian bukan hanya tentang hadiah. Itu adalah simbol kasih sayang antara pemain dan pendukung, bukti bahwa Persib bukan hanya klub, tetapi keluarga.

Bagi sebagian orang, sarung tangan hanyalah alat untuk bermain bola. Tapi bagi dua Bobotoh ini, sarung tangan itu adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa menjadi nyata, asal kita mencintai sepenuh hati. Dan di tengah ribuan Bobotoh yang memadati Sukabumi hari itu, satu hal menjadi jelas: biru akan selalu hidup dalam dada mereka, dalam tangis dan tawa, dalam kemenangan dan harapan.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *