maungpersib.com – Tim Nasional Indonesia U-23 secara resmi merilis daftar 30 pemain yang akan menjalani pemusatan latihan atau training camp (TC) sebagai persiapan menuju gelaran Piala AFF U-23 2025. Di bawah kendali pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg, susunan nama yang di pilih dalam daftar tersebut langsung menyita perhatian.
Tidak hanya pecinta sepak bola di dalam negeri yang bereaksi, namun berbagai media dari Asia Tenggara juga ikut memberi sorotan terhadap langkah yang di ambil pelatih anyar tersebut. Salah satu media yang cukup vokal menyuarakan keheranannya adalah Soha, media Vietnam, yang secara terang-terangan menyebut komposisi skuad Indonesia kali ini sebagai sesuatu yang aneh dan tidak mencerminkan potensi terbaik tim.
Kontroversi Pemilihan Pemain, Mengapa Disebut “Aneh”?
Media Soha menyoroti keputusan Vanenburg yang mengejutkan banyak pihak. Keanehan tersebut, menurut mereka, berasal dari fakta bahwa banyak pemain muda potensial Indonesia yang bermain di luar negeri tidak di ikutsertakan dalam daftar ini. Pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan, Justin Hubner, dan Ivar Jenner, yang selama ini di kenal sebagai tulang punggung generasi muda Garuda, justru tidak tampak dalam daftar 30 pemain.
Hal ini memunculkan spekulasi dan kritik, baik dari media lokal maupun luar negeri, bahwa pelatih tersebut seolah menutup mata terhadap aset terbesar sepak bola muda Indonesia saat ini. Dalam ulasannya, Soha menulis bahwa Vanenburg telah mencoret banyak bintang muda Indonesia yang saat ini menimba ilmu dan bermain di liga Eropa, dan langkah itu di anggap tidak masuk akal mengingat pentingnya turnamen ini dalam pembinaan jangka panjang.
Mungkinkah Ini Strategi Vanenburg?
Meski di kritik, keputusan pelatih kepala Gerald Vanenburg bisa jadi memiliki pertimbangan strategis yang tidak terlihat secara kasat mata. Salah satu kemungkinan adalah bahwa sang pelatih sedang mencoba membangun kerangka tim yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Selain itu, tidak semua klub luar negeri bersedia melepas pemain mereka, terlebih jika Piala AFF U-23 bukan termasuk agenda resmi FIFA. Kendala administratif, logistik, dan waktu persiapan yang sempit juga menjadi tantangan dalam memanggil pemain diaspora.
Vanenburg mungkin lebih memilih pemain-pemain dari kompetisi lokal yang sudah berada dalam pengawasan langsung dan dapat mengikuti seluruh sesi latihan secara penuh, di bandingkan mengambil risiko dengan memanggil pemain dari luar negeri yang belum tentu bisa menyesuaikan diri dalam waktu singkat.
Baca juga: Paes vs Audero: Duel Sengit Rebut Posisi Kiper Utama
Indonesia di Grup A, Peluang Besar untuk Lolos Fase Grup
Dari sisi persaingan grup, Timnas Indonesia U-23 terbilang cukup di untungkan. Di Piala AFF U-23 2025 ini, Indonesia tergabung dalam Grup A yang terdiri dari Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Melihat rekam jejak dan kekuatan tim-tim tersebut, peluang Garuda Muda untuk melaju ke babak semifinal sangat terbuka. Brunei dan Filipina di anggap sebagai tim yang berada satu tingkat di bawah Indonesia dari segi kualitas permainan maupun pengalaman.
Pertandingan melawan Malaysia kemungkinan besar akan menjadi ujian utama dalam fase grup ini. Jika berhasil meraih hasil maksimal di dua laga awal, Indonesia bisa mengatur strategi lebih baik untuk laga pamungkas menghadapi Malaysia yang di prediksi menjadi laga penentu posisi juara grup.
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025
Turnamen Piala AFF U-23 2025 akan di mulai pada pertengahan Juli, dan Timnas Indonesia U-23 di jadwalkan memainkan tiga pertandingan. Pertandingan pertama akan di gelar pada 15 Juli 2025, di mana Garuda Muda akan menghadapi Brunei Darussalam. Laga ini menjadi peluang ideal untuk memulai kampanye dengan kemenangan. Selanjutnya, pada 18 Juli 2025, Indonesia akan melawan Filipina, yang secara statistik masih berada di bawah kekuatan Indonesia.
Pertandingan terakhir grup akan di langsungkan pada 21 Juli 2025 melawan rival tradisional, Malaysia. Laga ini sangat mungkin menjadi laga penentuan untuk memperebutkan posisi puncak klasemen Grup A, sekaligus momentum psikologis menuju babak semifinal.
Kandidat Kuat Juara Menurut Soha, Indonesia Masih Diunggulkan
Meskipun memberikan kritik terhadap susunan pemain Timnas Indonesia U-23, Soha mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu tim unggulan dalam turnamen ini. Menurut mereka, hanya ada tiga tim yang di prediksi bakal bersaing ketat dalam perburuan gelar juara, yaitu Indonesia sebagai tuan rumah. Vietnam yang di kenal dengan konsistensi pembinaan usia muda, serta Thailand yang selalu menjadi kekuatan utama di kawasan Asia Tenggara.
Ketiganya di anggap memiliki infrastruktur, kedalaman skuad, serta pengalaman bertanding yang memadai untuk tampil dominan. Indonesia juga di untungkan oleh status sebagai tuan rumah, yang tentu akan memberikan suntikan motivasi ekstra dari ribuan suporter. Tekanan sebagai tuan rumah memang tinggi, namun bisa menjadi kekuatan besar jika mampu di kelola dengan baik.
Komposisi Grup Piala AFF U-23 2025
Piala AFF U-23 2025 akan di ikuti oleh total sepuluh negara yang terbagi ke dalam tiga grup. Grup A di isi oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Grup B terdiri dari Vietnam, Kamboja, dan Laos. Sedangkan Grup C di huni oleh Thailand, Myanmar, dan Timor Leste. Dengan pembagian ini, di perkirakan hanya tiga juara grup di tambah satu runner-up terbaik yang akan lolos ke babak semifinal.
Oleh karena itu, setiap pertandingan akan memiliki arti penting, bahkan untuk selisih gol. Pembagian grup ini juga mencerminkan peta kekuatan yang relatif berimbang.
Tantangan Timnas U-23, Adaptasi dan Konsistensi
Timnas Indonesia U-23 menghadapi beberapa tantangan penting menjelang Piala AFF U-23 2025. Salah satu tantangan utama adalah adaptasi terhadap sistem permainan yang di bawa oleh Gerald Vanenburg. Sebagai pelatih baru dengan filosofi berbeda, butuh waktu bagi para pemain untuk menyatu dalam gaya permainan yang di inginkan. Selain itu, dengan banyaknya pemain baru dan absennya sejumlah nama berpengalaman, menjaga konsistensi permainan dalam waktu persiapan yang terbatas akan menjadi pekerjaan rumah besar. Jadwal pertandingan yang padat menuntut kedalaman skuad yang mumpuni dan rotasi pemain yang efektif. Dalam situasi seperti ini, keputusan-keputusan taktis Vanenburg akan sangat menentukan arah perjalanan tim dalam turnamen.
Skuad Aneh, Tapi Harapan Besar Masih Menyala
Walaupun keputusan pelatih Gerald Vanenburg untuk tidak memasukkan sejumlah nama pemain muda yang sedang bersinar di luar negeri di anggap aneh oleh media Vietnam seperti Soha, Timnas Indonesia U-23 tetap di pandang sebagai kekuatan yang menjanjikan di turnamen ini. Status sebagai tuan rumah, sejarah performa yang terus meningkat di usia muda, serta komposisi grup yang relatif menguntungkan menjadi alasan mengapa ekspektasi publik tetap tinggi.
Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang untuk meraih gelar, tetapi juga sebagai batu loncatan dalam membangun kerangka timnas senior di masa depan. Jika pelatih mampu membuktikan bahwa pilihannya memiliki logika jangka panjang dan para pemain tampil dengan motivasi tinggi, maka kritik-kritik tersebut bisa berubah menjadi pujian di akhir turnamen.