Maungpersib.com – Persib Bandung, salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia, baru saja menerima kabar buruk terkait sanksi yang di jatuhkan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Ini bukan pertama kalinya mereka mendapat sanksi, dan tentunya hal ini memunculkan pertanyaan besar, apa dampaknya bagi tim dan para suporter yang selalu mendukung mereka? Mari kita bahas lebih dalam soal sanksi Persib ini dan bagaimana seharusnya menjadi bahan pembelajaran bagi semua pihak.
Sanksi dari Komdis PSSI: Denda yang Menyusul Akibat Perilaku Suporter
Persib Bandung terpaksa harus menerima denda sebesar Rp 75 juta akibat ulah oknum suporter yang tidak mematuhi aturan di pertandingan pekan ke-20 Liga 1 2024-2025. Laga tersebut berlangsung pada 24 Januari 2025 lalu di Stadion Gelora Soepriadi Blitar, yang mempertemukan Persib dengan Arema FC. Sanksi ini terdiri dari dua pelanggaran utama yang di lakukan oleh suporter Persib, yang memberikan dampak buruk bagi tim.
Pelanggaran Pertama: Menyalakan Flare di Tribun
Salah satu pelanggaran yang terjadi adalah suporter Persib yang menyalakan flare di tribun stadion. Tindakan ini jelas melanggar aturan yang di tetapkan oleh PSSI. Komite Disiplin PSSI pun menjatuhkan denda sebesar Rp 50 juta untuk tindakan ini. Penyalakan flare, selain berbahaya, juga dapat memicu kerusuhan dan ketegangan antara suporter yang menjadi risiko besar bagi keamanan pertandingan.
Pelanggaran Kedua: Kehadiran Suporter Tamu di Laga Tandang
Pelanggaran kedua yang memicu sanksi adalah kehadiran suporter Persib saat pertandingan tandang melawan Arema FC. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, suporter tamu tidak di perbolehkan hadir langsung di stadion saat pertandingan tandang, sebagai bagian dari upaya menciptakan atmosfer yang lebih aman dan kondusif dalam kompetisi. Karena pelanggaran ini, Persib harus membayar denda sebesar Rp 25 juta.
Sanksi yang Meningkat
Denda sebesar Rp 75 juta untuk laga ini bukanlah satu-satunya yang pernah di terima Persib. Sebelumnya, klub ini juga pernah di kenakan denda untuk pelanggaran serupa dalam pertandingan-pertandingan lainnya.
Misalnya, saat melawan Bali United, mereka juga mendapatkan sanksi denda sebesar Rp 75 juta karena ulah suporter yang menyalakan flare dan kehadiran suporter tamu. Selain itu, pada pertandingan kontra Dewa United, Persib harus membayar denda sebesar Rp 20 juta karena adanya insiden pelemparan benda dari tribun suporter.
Dengan begitu, total denda yang telah di bayarkan oleh Persib karena perilaku suporter yang tidak terkendali telah mencapai Rp 170 juta. Tentu saja, ini sangat merugikan klub, baik dari segi finansial maupun citra.
Perspektif Manajemen Persib: Penyesalan dan Harapan untuk Masa Depan
Vice President PT Persib Bandung Bermartabat, Andang Ruhiat, mengungkapkan rasa penyesalan atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa Persib sudah berusaha memberikan imbauan yang jelas kepada para suporter untuk tidak datang langsung ke stadion, khususnya dalam laga tandang. Namun, meskipun imbauan tersebut sudah di sampaikan, masih saja ada beberapa suporter yang tidak mengindahkan aturan dan merusak atmosfer pertandingan.
Andang berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak, terutama bagi suporter. “Tingkah laku buruk penonton seperti ini tidak boleh terjadi lagi,” ujarnya. Jika perilaku buruk seperti ini terus berulang, maka Persib akan terus di hantui sanksi yang bisa berdampak besar terhadap kelangsungan tim dan pertandingan mereka.
Menghindari Hukuman yang Lebih Berat
Sebagai sebuah klub besar dengan jutaan penggemar, Persib sangat menyadari betapa pentingnya menjaga kedisiplinan dalam mendukung tim. Manajemen Persib pun berharap agar para suporter bisa lebih bijak dalam memberikan dukungan kepada tim.
Mereka mengingatkan bahwa jika pelanggaran yang sama terus terjadi, sanksi yang di berikan bisa semakin berat, bahkan dapat berpengaruh pada kelanjutan kompetisi. “Jangan sampai perjuangan tim yang ada di lapangan tercoreng oleh ulah suporter yang tidak bertanggung jawab,” tambah Andang. Dengan kata lain, dukungan kepada tim seharusnya di lakukan dengan cara yang sportif dan sesuai dengan ketentuan yang ada, agar tidak merugikan klub itu sendiri.
Persib dan Tantangan di Puncak Klasemen
Meskipun di hadapkan pada sanksi-sanksi ini, Persib tetap berada di puncak klasemen sementara Liga 1 2024-2025 dengan raihan 46 poin, unggul tujuh poin dari pesaing terdekat, Persija Jakarta. Posisi ketiga di huni oleh Persebaya Surabaya yang mengumpulkan 38 poin.
Persib memang sedang berjuang keras untuk mempertahankan posisinya di puncak klasemen, dan setiap pertandingan sangat krusial untuk mereka. Namun, jika perilaku suporter terus menjadi masalah, bisa jadi perjuangan keras di lapangan akan sia-sia. Sebab, sanksi dari Komdis PSSI yang berulang-ulang tentu akan memberi dampak negatif bagi Persib, baik dalam hal mentalitas pemain maupun peluang mereka untuk meraih gelar juara.
Selanjutnya, Persib akan melakoni laga tandang ke markas PSIS Semarang pada 9 Februari 2025. Di laga ini, harapan besar agar suporter bisa lebih disiplin dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kemenangan di laga ini sangat penting untuk menjaga jarak dari rival-rival mereka yang terus mengejar posisi puncak.
Apa yang Bisa Dilakukan oleh Suporter?
Sebagai suporter, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik klub yang kita cintai. Dukungan yang di berikan seharusnya mencerminkan semangat sportifitas dan menghormati peraturan yang ada. Jika kita ingin melihat Persib terus berkembang dan meraih kesuksesan, maka kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Menghormati Aturan untuk Keamanan dan Kenyamanan Bersama
Mari kita dukung Persib dengan cara yang lebih bijak dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jangan biarkan tindakan segelintir oknum merusak nama baik klub dan merugikan tim yang sedang berjuang di lapangan. Jika kita bisa menjaga atmosfer pertandingan tetap kondusif dan aman, maka perjalanan Persib ke arah kesuksesan akan lebih lancar dan membanggakan.
Untuk Persib dan Suporter: Bersama Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Persib adalah tim yang besar, dengan sejarah panjang dan banyak prestasi. Namun, prestasi tersebut tidak akan pernah tercapai tanpa adanya kerjasama antara manajemen, pemain, dan suporter. Kita semua adalah bagian dari Persib, dan kita semua harus menjaga nama baiknya, agar dapat terus menjadi kebanggaan.
Kesimpulan
Sanksi yang di jatuhkan kepada Persib Bandung oleh Komite Disiplin PSSI akibat perilaku suporter yang tidak terkendali harus menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua. Suporter memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung tim, tetapi dukungan tersebut harus di lakukan dengan cara yang benar.
Mari kita jaga Persib, agar mereka terus berjuang di puncak klasemen dan meraih sukses tanpa harus di bayangi oleh masalah disiplin. Dukung Persib dengan cara yang sportif, dan mari kita buktikan bahwa kita bisa menjadi suporter yang hebat, yang selalu menjaga nama baik klub.