Rapor Pemain Timnas Indonesia U-20 di Kekalahan dari Yordania - MaungPersib

Rapor Pemain Timnas Indonesia U-20 di Kekalahan dari Yordania

Maungpersib.com – Timnas Indonesia U-20 melakoni laga pertama mereka di ajang Mandiri Challenge Series U-20 dengan harapan besar. Namun, meski memiliki peluang cukup baik, Indonesia harus mengakui keunggulan Timnas Yordania U-20 dengan skor tipis 0-1. Pertandingan yang berlangsung pada Jumat (24/1/2025) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, menyisakan banyak pelajaran berharga bagi para pemain dan pelatih.

Meskipun kalah, ada beberapa pemain yang menonjol dan memberikan performa yang cukup mengesankan. Tim Indonesia U-20 yang dipimpin oleh pelatih Indra Sjafri berusaha keras untuk bangkit, meski mereka sempat unggul jumlah pemain setelah Yordania kehilangan satu pemain akibat kartu merah. Namun, kegigihan mereka tidak cukup untuk menyamakan kedudukan. Kali ini, kita akan membahas rapor pemain Timnas Indonesia U-20 yang bertanding melawan Yordania, serta bagaimana mereka menunjukkan karakter dan kualitas permainan di tengah tekanan.

Lini Belakang: Kiper dan Bek yang Cukup Solid

Di bawah ini nama pemain lini belakang, antara lain:

1. Ikram Al Giffari (7)

Meskipun kebobolan satu gol yang cukup cepat melalui tandukan Ibrahim Sabra pada menit ke-16, performa Ikram Al Giffari, kiper utama Timnas Indonesia U-20, patut diapresiasi. Sepanjang pertandingan, Ikram melakukan lima saves yang cukup krusial dan menjaga gawang Indonesia tetap aman dari ancaman berbahaya lainnya. Tugasnya cukup berat, mengingat lini pertahanan yang sedikit kurang kokoh dalam mengawal pergerakan lawan.

Meski kebobolan, Ikram terbukti memiliki mental yang kuat dan tetap fokus meskipun gawangnya terancam beberapa kali. Ke depannya, performa Ikram diharapkan bisa lebih konsisten dan lebih tenang dalam menghadapi serangan-serangan lawan.

2. Iqbal Gwijangge (7)

Iqbal Gwijangge, bek tengah yang bermain untuk Barito Putera, berhasil menunjukkan stabilitas yang cukup baik di lini belakang. Ketenangannya dalam menghadapi serangan Yordania sangat patut dipuji. Sebagai bek tengah, Iqbal cukup sigap dalam menghadapi ancaman serangan dan beberapa kali mampu memotong bola dengan baik. Di sisi lain, Iqbal juga cukup tanggap dalam membaca pergerakan lawan dan tidak mudah terprovokasi oleh gaya permainan keras dari pemain Yordania.

3. Kadek Arel (7,5)

Kadek Arel, bek yang bermain untuk Bali United, menunjukkan performa yang sangat solid dan matang. Tidak hanya berperan sebagai pemain bertahan, Arel juga memiliki kemampuan untuk menjadi pengatur alur serangan. Di beberapa momen, Arel bisa tampil lebih ofensif, memberikan opsi tambahan di lini tengah, terutama dalam skema build-up. Kemampuan Arel untuk mengorganisir pertahanan dan melakukan passing akurat sangat penting dalam mempercepat transisi permainan.

4. Sulthan Zaky (6)

Pada pertandingan ini, Sulthan Zaky mengalami sedikit kesulitan dalam bertahan. Posisi yang kurang ideal membuat Zaky gagal mengawal dengan baik pergerakan dari Ibrahim Sabra, yang akhirnya mencetak gol tunggal kemenangan Yordania. Zaky terkesan tidak cukup sigap dalam mengantisipasi umpan silang dari lawan, yang mengakibatkan gol tersebut. Di babak kedua, Zaky digantikan oleh pelatih untuk memperbaiki kesalahan di lini belakang.

Lini Tengah: Kreativitas yang Masih Kurang Optimal

Di bawah ini nama pemain lini tengah, antara lain:

1. Dony Tri Pamungkas (6,5)

Dony Tri Pamungkas yang berposisi sebagai kapten Timnas Indonesia U-20 mencoba tampil dengan baik di sisi kiri. Gerakan Dony yang cukup merepotkan pemain lawan di sayap kiri menunjukkan kualitas teknik yang tidak diragukan. Sayangnya, ia belum berhasil menghasilkan umpan-umpan matang yang bisa mengancam pertahanan Yordania. Dony masih harus bekerja lebih keras agar bisa memberikan kontribusi lebih besar, terutama dalam hal memberikan servis yang lebih baik untuk para penyerang.

2. Welber Jardim (7)

Welber Jardim, yang dimainkan sebagai wingback kiri pada babak pertama dan bergeser ke posisi gelandang pada babak kedua, tampil cukup impresif. Keberaniannya dalam mengirimkan umpan kunci dan kemampuan untuk menciptakan peluang sangat berarti bagi tim. Welber sangat efektif dalam membangun serangan dari lini tengah dan juga tangguh dalam bertahan. Posisi fleksibelnya membuatnya bisa beradaptasi dengan baik di berbagai lini, yang sangat dibutuhkan dalam pertandingan seperti ini.

3. Fandi Bagus Pamungkas (6)

Meskipun mendapatkan kesempatan sebagai starter, Fandi Bagus Pamungkas belum bisa menunjukkan performa terbaiknya. Pemain muda asal Persija Jakarta ini sepertinya belum mampu menjaga stabilitas lini tengah dengan baik. Fandi kesulitan dalam membaca permainan dan kurang efektif dalam memanfaatkan ruang yang tersedia. Ke depan, Fandi perlu menunjukkan ketenangan dan kejelian dalam pengambilan keputusan untuk dapat berkontribusi lebih pada tim.

4. Toni Firmansyah (7)

Toni Firmansyah menjadi salah satu pemain yang cukup menonjol dalam pertandingan ini. Keberadaannya sebagai gelandang serang memberi dampak positif bagi Indonesia. Toni memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam mengisi ruang kosong di pertahanan lawan, membuat dirinya cukup merepotkan bagi pemain bertahan Yordania. Pengambilan keputusan yang cepat dan akurat dalam menciptakan peluang menjadi kelebihan utama Toni di pertandingan ini.

Lini Depan: Penyerang yang Kurang Tajam

Di bawah ini nama pemain lini depan, antara lain:

1. Riski Afrisal (6,5)

Di sektor kiri, Riski Afrisal cukup licin dalam melakukan penetrasi ke pertahanan lawan. Gerakan yang cerdas dan kelincahan dalam melewati pemain bertahan Yordania cukup mengesankan. Namun, di sisi lain, Riski belum berhasil mengubah pergerakan cerdiknya menjadi gol atau assist yang signifikan. Performa Riski cukup menghibur, tetapi kurang maksimal dalam hal finalisasi peluang.

2. Muhammad Ragil (6,5)

Muhammad Ragil menunjukkan pergerakan yang cukup cepat dan tajam di lini depan. Berkat akselerasinya, Ragil berhasil dua kali berhadapan langsung dengan kiper lawan. Salah satunya memaksakan kiper Yordania melakukan pelanggaran dan mendapatkan kartu merah, sementara satu lagi menghasilkan penalti untuk Indonesia.

Namun, meskipun memiliki peluang besar, Ragil belum bisa memaksimalkan situasi tersebut menjadi gol. Bagaimanapun, aksinya cukup membantu tim meskipun hasilnya belum sesuai harapan.

3. Jehan Pahlevi (6)

Jehan Pahlevi yang turun sebagai starter di lini depan belum menunjukkan kiprahnya dalam pertandingan ini. Dia kesulitan untuk mendapatkan bola dan mengkonversinya menjadi peluang berbahaya di area penalti lawan. Pada akhirnya, pelatih Indra Sjafri mengganti Jehan di awal babak kedua untuk memberikan kesempatan bagi pemain lain yang lebih siap memberikan kontribusi lebih besar.

Pemain Pengganti: Dampak yang Belum Terlalu Signifikan

Di bawah ini nama pemain pengganti, antara lain:

1. Rizdjar Subagja (6)

Sebagai pemain pengganti di sektor sayap kanan, Rizdjar Subagja menunjukkan kemampuan bertahan yang cukup baik. Namun, dia masih kurang efektif dalam membantu tim dalam menyerang. Meskipun bermain baik di sisi defensif, Rizdjar perlu memperbaiki kemampuannya dalam membangun serangan agar bisa memberikan lebih banyak kontribusi untuk tim.

2. Meshaal Hamzah (6,5)

Meshaal Hamzah menunjukkan dampak yang cukup positif saat diturunkan di babak kedua. Sebagai pemain pengganti, Meshaal mampu memberikan tenaga tambahan di lini pertahanan. Namun, masih ada beberapa kesalahan kecil yang harus dihindari agar tidak merugikan tim di masa depan.

3. Aulia Rahman (6)

Aulia Rahman yang turun di lini depan tidak terlalu banyak berkontribusi dalam pertandingan ini. Ia kesulitan mendapatkan suplai bola yang tepat dari lini tengah. Meskipun tampil cukup baik secara individu, Aulia harus lebih bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk membantu tim lebih efektif.

4. Arlyansyah Abdulmanan (6,5)

Arlyansyah Abdulmanan memberikan energi baru saat diturunkan di tengah babak kedua. Dia mampu memberikan ancaman dari sisi sayap, meskipun belum ada catatan menonjol yang dapat membantu tim dalam mencetak gol.

5. Evandra Florasta (6)

Evandra Florasta, pemain termuda yang sebelumnya memperkuat Timnas U-17, mendapatkan kesempatan pertama untuk bermain di Timnas U-20. Dia memberikan potensi yang menjanjikan meskipun penampilannya tidak mencolok. Dia berhasil beradaptasi dengan baik meskipun menghadapi lawan yang lebih berpengalaman.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, meski kalah dalam pertandingan ini, Timnas Indonesia U-20 menunjukkan banyak hal positif yang bisa dijadikan bahan evaluasi. Pelatih Indra Sjafri tentu akan menggunakan hasil ini untuk memperbaiki kekurangan tim, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan konsistensi permainan.

Pemain-pemain seperti Kadek Arel dan Welber Jardim menunjukkan kualitas yang dapat diandalkan, sementara beberapa pemain lainnya masih perlu meningkatkan kontribusi mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik di pertandingan mendatang.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *