maungpersib.com – Persib Bandung kembali menghadapi ujian besar menjelang musim baru kompetisi Liga 1 2025/26. Klub berjuluk Maung Bandung itu mengalami eksodus besar-besaran dari jajaran pemain asingnya. Setelah sebelumnya melepas sederet nama penting seperti Ciro Alves, Nick Kuipers, Kevin Mendoza, Victor Igbonefo, Mateo Kocijan, Tyronne del Pino, dan Gervane Kastaneer, kini giliran Gustavo Moreno de Franca yang mengucapkan selamat tinggal. Saat ini, hanya David da Silva yang masih bertahan, meskipun masa depannya belum sepenuhnya jelas.
Perpisahan Persib dengan Gustavo Franca, Penuh Hormat dan Apresiasi
Melalui pernyataan resmi di situs klub, manajemen Persib Bandung mengonfirmasi bahwa mereka telah mencapai kesepakatan bersama dengan Gustavo Franca untuk tidak melanjutkan kerja sama di musim yang akan datang. Dalam pernyataannya, Adhitia Putra Herawan selaku Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas dedikasi Franca selama satu musim bersama Persib.
Menurut Adhitia, Franca tidak hanya menunjukkan dedikasi dan kerja keras, tetapi juga membawa semangat profesionalisme yang tinggi dan cepat beradaptasi dengan kultur klub serta kompetisi Indonesia. Ia menyebut bahwa mental juara Franca menjadikannya lebih dari sekadar pemain asing. Ia sudah menjadi bagian dari keluarga besar Persib Bandung. Dalam perpisahannya, Adhitia juga menyampaikan doa terbaik untuk perjalanan karier Franca selanjutnya, sambil menegaskan bahwa jejak kontribusinya tak akan terlupakan oleh Bobotoh.
Kontribusi Komplet Gustavo Franca di Musim 2024/25
Meski hanya semusim memperkuat Persib, Gustavo Franca tampil luar biasa dan mampu memberikan dampak besar. Sebagai seorang bek tengah, ia berhasil mencatatkan total 30 penampilan sepanjang musim. Performa stabilnya membuat ia menjadi tembok kokoh di lini belakang.
Tak hanya bertahan, Franca juga produktif dalam hal mencetak gol. Ia sukses membukukan 6 gol, sebuah torehan yang tergolong tinggi untuk pemain bertahan. Selain itu, ia juga menyumbangkan 2 assist dan mencatatkan 2 penyelamatan penting yang krusial dalam pertandingan-pertandingan ketat. Kontribusinya dalam menjaga lini belakang juga tercermin dari 9 kali clean sheet yang dicatatkan tim saat ia bermain.
Tingkat akurasi umpannya pun terbilang tinggi, mencapai 87 persen, menunjukkan keahliannya dalam membangun serangan dari lini belakang. Ia rata-rata mencatat 2,3 intersep dan 3,1 tekel sukses per pertandingan, memperkuat peran vitalnya dalam skema pertahanan Maung Bandung. Kombinasi atribut bertahan dan menyerang inilah yang menjadikannya salah satu pemain terbaik Persib di musim 2024/25.
Eksodus Besar Pemain Asing, Siapa Saja yang Telah Pergi?
Kepergian Gustavo Franca menambah daftar panjang pemain asing yang sudah meninggalkan Persib sejak akhir musim lalu. Ciro Alves menjadi salah satu nama pertama yang hengkang, disusul oleh Nick Kuipers, seorang bek tangguh yang sudah lama menjadi andalan. Kemudian, kiper Kevin Mendoza juga memilih mengakhiri masa baktinya.
Victor Igbonefo yang sempat kembali ke Persib pun tidak diperpanjang kontraknya. Mateo Kocijan, pemain tengah yang cukup konsisten, juga resmi berpisah. Hal yang sama terjadi pada Tyronne del Pino dan Gervane Kastaneer, yang keduanya lebih sering menjadi pelapis. Dari ketujuh nama tersebut, sebagian besar memiliki kontribusi signifikan dalam musim lalu, sehingga kepergian mereka tentu memunculkan berbagai pertanyaan di kalangan suporter.
Apakah ini bagian dari strategi besar klub untuk melakukan peremajaan skuad? Ataukah ada faktor-faktor lain seperti efisiensi anggaran dan hasil evaluasi teknis yang membuat manajemen mengambil keputusan ekstrem ini?
Masa Depan David da Silva, Bertahan atau Menyusul Pergi?
Kini, satu-satunya pemain asing yang tersisa dalam skuad Persib adalah David da Silva. Penyerang asal Brasil tersebut menjadi ujung tombak utama tim dalam dua musim terakhir. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak klub maupun sang pemain tentang kelanjutan kontraknya. Hal ini tentu menimbulkan spekulasi, akankah ia menjadi fondasi tim baru yang dibangun Persib, atau justru menyusul rekan-rekannya pergi?
David da Silva telah menjadi salah satu striker paling produktif di Liga 1. Dalam dua musim terakhir, ia berhasil mengemas total 38 gol. Angka tersebut menunjukkan rata-rata 0,65 gol per pertandingan, sebuah rekor yang mengesankan di level kompetisi tertinggi Indonesia. Selain itu, ia mencatatkan 9 assist, membuktikan bahwa ia tak hanya menjadi pemecah kebuntuan, tetapi juga rekan ideal bagi lini serang lainnya.
Keakuratannya dalam melepaskan tembakan juga luar biasa. Sekitar 74 persen dari tendangan yang ia lepaskan mengarah ke gawang. Ia juga cukup aktif dalam membangun permainan, tercermin dari statistik distribusi bola yang menunjukkan lebih dari 80 umpan sukses dalam lima laga terakhir musim lalu. Jika pada akhirnya David memutuskan untuk hengkang, maka Persib akan menghadapi musim yang sepenuhnya tanpa pemain asing.
Mengapa Banyak Pemain Asing Memilih Pergi?
Banyak pihak yang mencoba menganalisis apa yang sebenarnya terjadi di balik gelombang kepergian ini. Beberapa kemungkinan yang paling masuk akal antara lain strategi peremajaan tim. Manajemen mungkin tengah berupaya membangun ulang skuad dengan pemain-pemain muda, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang punya potensi jangka panjang.
Masalah finansial juga tak bisa diabaikan. Meski Persib termasuk klub dengan basis suporter besar dan komersialisasi tinggi, beban gaji pemain asing yang mahal bisa menjadi tantangan, apalagi jika performa mereka tidak sebanding dengan ekspektasi. Tak sedikit pula yang berspekulasi bahwa faktor adaptasi kehidupan di Indonesia dan dinamika kompetisi lokal membuat beberapa pemain asing merasa tidak nyaman untuk menetap lebih lama.
Selain itu, perubahan strategi teknis pasca menjadi juara mungkin juga berperan bisa jadi pelatih ingin menghadirkan wajah-wajah baru untuk membawa semangat berbeda menghadapi kompetisi kontinental seperti AFC Cup atau Liga Champions Asia.
Respon Bobotoh, Optimistis, Tapi Waspada
Reaksi para suporter setia Persib, Bobotoh, terbelah antara optimisme dan kekhawatiran. Di satu sisi, mereka percaya manajemen memiliki rencana besar di balik perombakan ini. Namun, di sisi lain, mereka juga tak bisa menutupi kecemasan akan kesiapan tim menjelang musim baru.
Lewat berbagai platform media sosial, Bobotoh mengungkapkan harapan agar klub mendatangkan pengganti sepadan, terutama untuk peran vital seperti bek tengah dan striker asing. Meski kecewa atas kepergian nama-nama besar, sebagian besar suporter masih memberikan dukungan dan kepercayaan penuh terhadap proses yang dijalankan manajemen.
Baca juga: Paes vs Audero: Duel Sengit Rebut Posisi Kiper Utama
Siapa Pengganti Franca? Persib Belum Mengumumkan
Sampai saat ini, belum ada nama resmi yang diumumkan sebagai pengganti Gustavo Franca. Meski sejumlah rumor telah beredar, termasuk kemungkinan mendatangkan bek asal Jepang dan gelandang bertahan dari Brasil, Persib masih menutup rapat daftar incaran mereka. Tentunya, sosok pengganti Franca harus memiliki kemampuan yang tak hanya setara dari sisi teknis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap atmosfer sepak bola Indonesia.
Era Baru yang Menantang untuk Persib
Kepergian Gustavo Franca menandai fase transisi besar-besaran yang sedang di jalani Persib Bandung. Meski kontribusinya sangat besar dalam membawa klub menjuarai Liga 1 musim 2024/25, manajemen memilih untuk mengambil langkah berani dengan mengakhiri kerja sama.
Kini, harapan hanya tersisa pada David da Silva, sang predator kotak penalti yang masa depannya pun masih menggantung. Apapun yang akan terjadi, satu hal pasti yakni musim baru akan menjadi ujian sejati bagi Persib untuk membuktikan bahwa mereka bisa tetap bersinar meski dengan wajah skuad yang berbeda.