Patrick Kluivert Coret 2 Pemain Keturunan Jelang Duel Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain? Ini Fakta Sebenarnya! - MaungPersib

Patrick Kluivert Coret 2 Pemain Keturunan Jelang Duel Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain? Ini Fakta Sebenarnya!

Maungpersib.com – Timnas Indonesia melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025? Saat diperkenalkan sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia pada Minggu 12 Januari 2025 sore WIB, Patrick Kluivert mengeluarkan pernyataan tegas.

Ia menegaskan pemain-pemain Indonesia tidak boleh salah pilih klub. Jika sampai pilih klub, si pemain otomatis kesulitan mendapatkan menit bermain. Andai minim bermain, kecil peluang sang pemain akan memperkuat Timnas Indonesia.

Keputusan ini tentu menjadi perdebatan di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Banyak yang mendukung ketegasan Kluivert dalam membangun tim yang kompetitif, namun tidak sedikit pula yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap para pemain keturunan yang sebelumnya menjadi bagian dari skuat Shin Tae-yong.

Dengan kebijakan ini, para pemain harus lebih selektif dalam menentukan klub agar bisa terus tampil maksimal dan tetap memiliki peluang untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang internasional.

Peringatan Keras Patrick Kluivert kepada Pemain Timnas Indonesia

Saat diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia pada 12 Januari 2025, Patrick Kluivert menegaskan bahwa para pemain harus lebih selektif dalam menentukan klub. Ia menyatakan bahwa tanpa menit bermain yang cukup, seorang pemain akan sulit mencapai kondisi fisik ideal untuk bertanding di level internasional.

“Hati-hati dalam memilih klub dan utamakan menit bermain. Jika Anda tidak punya menit bermain di tim, berarti Anda tidak punya match fitness,” ujar Kluivert dalam konferensi pers perdananya.

Pernyataan ini menimbulkan spekulasi bahwa beberapa pemain keturunan yang sebelumnya menjadi andalan Shin Tae-yong bisa saja tersingkir dari skuad. Beberapa nama yang disebut-sebut dalam daftar tersebut adalah Nathan Tjoe A-On, Rafael Struick, dan Sandy Walsh. Ketiga pemain ini diketahui sedang mengalami kendala dalam mendapatkan menit bermain di klub masing-masing.

Nathan Tjoe A-On: Terlalu Lama Absen dari Lapangan

Nathan Tjoe A-On menjadi salah satu pemain yang terancam dicoret dari skuad Patrick Kluivert. Bek kiri keturunan Belanda-Indonesia ini jarang mendapatkan kesempatan bermain bersama Swansea City di musim ini. Bahkan, terakhir kali ia turun ke lapangan adalah pada 28 Agustus 2024!

Minimnya menit bermain membuat kebugaran Nathan Tjoe A-On menjadi tanda tanya besar. Bukannya fokus pada performa di lapangan, ia justru lebih banyak disorot karena kehidupan pribadinya.

Beberapa waktu lalu, video kebersamaannya dengan sang kekasih, Fefe Slinkert, viral di media sosial. Kondisi ini tentu tidak ideal bagi seorang pemain yang ingin tetap menjadi bagian dari Timnas Indonesia.

Jika situasi ini tidak segera berubah, peluang Nathan untuk kembali mengenakan seragam Garuda bisa semakin kecil. Kluivert tampaknya tidak akan memberikan toleransi bagi pemain yang kurang memiliki jam terbang di kompetisi resmi.

Baca juga: Tim Nasional Indonesia Semakin Kuat, Waspadai Ancaman di SEA Games 2025

Rafael Struick: Dari Pemain Inti Menjadi Penghangat Bangku Cadangan

Nama lain yang kemungkinan besar tidak masuk dalam rencana Kluivert adalah Rafael Struick. Striker muda ini sebelumnya menjadi andalan Shin Tae-yong di lini depan Timnas Indonesia. Namun, di musim ini, kariernya mengalami kemunduran di Brisbane Roar.

Pada awal musim, Struick masih mendapatkan kesempatan bermain secara reguler. Namun, dalam empat laga terakhir, ia sama sekali tidak mendapatkan menit bermain. Hal ini tentu menjadi alarm bagi masa depannya di Timnas Indonesia, mengingat Kluivert menuntut para pemainnya untuk aktif di klub masing-masing.

Selain minim bermain, catatan gol Struick juga tidak mengesankan. Sejak menjalani debut profesionalnya pada 2022, ia baru mencetak satu gol. Sebagai mantan striker kelas dunia, Kluivert tentu mengharapkan lini depan Timnas Indonesia diperkuat oleh pemain yang lebih tajam dan produktif.

Sandy Walsh: Peluang Terbuka Jika Pindah Klub

Berbeda dengan Nathan Tjoe A-On dan Rafael Struick, Sandy Walsh masih memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia jika ia berhasil menyelesaikan kepindahannya ke klub baru. Saat ini, Walsh tengah dalam proses negosiasi dengan Yokohama F. Marinos, salah satu tim papan atas di Liga Jepang.

Musim ini, bek serba bisa tersebut memang mengalami masa sulit di KV Mechelen. Ia tidak tampil dalam empat laga terakhir, yang berpotensi membuatnya kehilangan tempat di Timnas Indonesia. Namun, jika kepindahan ke Yokohama F. Marinos terealisasi, Walsh bisa mendapatkan menit bermain yang lebih banyak dan tetap menjadi bagian dari skuad Garuda.

Kluivert kemungkinan akan memberikan kesempatan kepada pemain yang menunjukkan perkembangan positif, terutama jika mereka bermain di liga yang kompetitif seperti J-League. Dengan pengalaman dan kualitasnya, Walsh masih bisa menjadi andalan di lini pertahanan Timnas Indonesia jika mendapatkan kesempatan bermain reguler.

Baca juga: Kepoin Yuk! Biodata Pemain Persib Marcel M

Dampak Keputusan Kluivert terhadap Timnas Indonesia

Keputusan tegas Kluivert ini dapat berdampak besar bagi Timnas Indonesia. Dengan menuntut pemainnya untuk mendapatkan menit bermain reguler, Kluivert berusaha memastikan bahwa Garuda tampil dengan skuad yang benar-benar siap bertanding di level tertinggi.

Pendekatan ini sejalan dengan filosofi pelatih top Eropa yang menilai kebugaran dan konsistensi bermain sebagai faktor utama dalam pemilihan pemain. Jika para pemain keturunan seperti Nathan Tjoe A-On, Rafael Struick, dan Sandy Walsh tidak mampu memenuhi kriteria ini, maka Kluivert akan mencari alternatif lain untuk memperkuat timnya.

Siapa yang Berpeluang Menggantikan Mereka?

Jika benar tiga pemain tersebut tidak masuk dalam rencana Kluivert, siapa yang akan menggantikan mereka? Beberapa nama pemain lokal mulai mencuat sebagai kandidat pengganti, di antaranya:

  1. Pratama Arhan – Bek kiri yang dikenal dengan lemparan jauhnya ini bisa menggantikan peran Nathan Tjoe A-On.
  2. Ramadhan Sananta – Striker muda berbakat yang tampil impresif bersama Persis Solo bisa menjadi alternatif di lini depan menggantikan Struick.
  3. Rizky Ridho – Bek tengah yang semakin matang dan tampil konsisten bersama klubnya bisa menambah kekuatan di lini belakang.

Dengan semakin berkembangnya talenta-talenta lokal, keputusan Kluivert untuk memberikan kesempatan kepada pemain yang aktif di klub bisa menjadi langkah yang tepat bagi masa depan Timnas Indonesia.

Patrick Kluivert Tidak Main-Main dalam Seleksi Pemain

Patrick Kluivert datang ke Indonesia dengan misi besar: membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi. Salah satu langkah awal yang ia lakukan adalah memastikan bahwa para pemainnya mendapatkan menit bermain yang cukup di klub masing-masing.

Keputusan untuk mencoret pemain yang minim jam terbang, termasuk Nathan Tjoe A-On dan Rafael Struick, menunjukkan bahwa Kluivert tidak akan berkompromi dalam hal ini. Namun, bagi pemain seperti Sandy Walsh yang berpotensi pindah ke klub dengan jam bermain lebih banyak, masih ada harapan untuk tetap membela Timnas Indonesia.

Dengan pendekatan yang lebih profesional dan disiplin, Timnas Indonesia di era Kluivert diharapkan bisa tampil lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan besar di kancah internasional. Pertandingan melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025 akan menjadi ujian awal bagi skuad Garuda di bawah kepemimpinannya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *