Maungpersib.com – PSSI belum memutuskan untuk menaturalisasi Mitchel Bakker, bek Lille yang saat ini bermain di Liga Prancis. Meskipun Bakker di anggap sebagai pemain dengan potensi besar yang bisa memperkuat Timnas Indonesia, ada kendala besar terkait status kewarganegaraannya. Berdasarkan informasi yang diterima PSSI, Bakker di perkirakan tidak bisa membela Timnas Indonesia karena masalah garis keturunan yang tidak memenuhi syarat untuk naturalisasi.
Dalam pernyataan yang di sampaikan oleh anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, Bakker memiliki garis keturunan Indonesia yang sangat jauh, yakni dari buyutnya, yang berada pada generasi ketiga. Menurut regulasi FIFA, batas maksimal keturunan yang bisa di jadikan dasar untuk naturalisasi pemain adalah hingga generasi kedua, yaitu kakek atau nenek dari pihak pemain. Dengan demikian, Bakker tidak memenuhi kriteria tersebut, yang menjadi hambatan utama dalam proses naturalisasi dirinya.
Garis Keturunan yang Tidak Sesuai dengan Statuta FIFA
Menurut Arya Sinulingga, PSSI mendapat informasi bahwa darah Indonesia yang di miliki oleh Mitchel Bakker berasal dari buyutnya, yang menjadikan garis keturunan ini melebihi dua generasi dari dirinya. Hal ini menyebabkan Bakker tidak dapat memenuhi syarat yang di tetapkan oleh FIFA untuk dapat di naturalisasi.
“Mitchel Bakker kita dapat info kayaknya susah, garis keturunannya dari buyutnya, garis keturunan ketiga dan tidak bisa lagi, kabarnya begitu,” ungkap Arya Sinulingga yang di lansir dari channel YouTube-nya.
FIFA sendiri memiliki regulasi yang ketat mengenai proses naturalisasi pemain, salah satunya adalah terkait garis keturunan. FIFA hanya mengizinkan naturalisasi pemain yang memiliki keturunan langsung hingga generasi kedua (kakek atau nenek). Oleh karena itu, walaupun Bakker memiliki darah Indonesia dari pihak buyutnya, hal tersebut tetap tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.
PSSI Mempertimbangkan Laporan Sementara tentang Mitchel Bakker
Meskipun informasi tentang keturunan Bakker yang berasal dari Indonesia sudah di terima oleh PSSI, hal itu di anggap belum cukup untuk memulai proses naturalisasi secara resmi. PSSI masih memerlukan dokumen resmi yang lebih lengkap, termasuk dokumen pengadilan, untuk memproses naturalisasi seorang pemain.
Arya Sinulingga menambahkan, “Jadi susah untuk kami mengejar. Kan dapat info mengenai dia tapi kita lihat terlalu jauh. Maksimal generasi kedua, batas kakek dan nenek.” Proses naturalisasi memang melibatkan banyak tahapan yang harus di ikuti, termasuk verifikasi dokumen dan persetujuan dari pihak yang berwenang. PSSI tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan jika tidak mendapatkan informasi yang jelas dan valid.
Karir Cemerlang Mitchel Bakker dan Statusnya di Eropa
Mitchel Bakker adalah seorang pemain muda yang cukup berprestasi di dunia sepak bola Eropa. Sebagai seorang bek, Bakker telah bermain di berbagai klub besar, termasuk Ajax Amsterdam, Paris Saint-Germain (PSG), Bayer Leverkusen, dan kini Lille. Ia di kenal sebagai pemain yang tangguh di lini belakang dengan kemampuan teknis yang baik.
Pada musim 2024/2025, Bakker di pinjamkan oleh Atalanta ke Lille dan telah tampil sebanyak 21 kali. Selain itu, Bakker juga memiliki sederet prestasi, termasuk menjuarai Ligue 1 bersama PSG pada musim 2019/2020 dan Europa League 2023/2024 bersama Atalanta. Dengan karir yang sangat cemerlang di Eropa, Bakker jelas merupakan pemain dengan kualitas internasional yang tinggi.
Namun, meski memiliki potensi yang besar untuk memperkuat Timnas Indonesia, fakta bahwa ia tidak memenuhi kriteria keturunan FIFA menjadikan proses naturalisasinya lebih rumit. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi PSSI yang selalu berusaha untuk memenuhi semua regulasi dan ketentuan yang berlaku.
Proses Naturalisasi Pemain di Indonesia dan Kendala yang di Hadapi
Proses naturalisasi pemain di Indonesia memang tidaklah mudah dan memerlukan perhatian serta ketelitian yang tinggi. PSSI selalu memastikan bahwa setiap pemain yang di ambil untuk memperkuat Timnas Indonesia memenuhi semua persyaratan yang di tetapkan oleh FIFA.
Salah satu syarat utama dalam proses naturalisasi adalah pemain harus memiliki keturunan Indonesia yang masih dalam batas generasi kedua. Ini berarti, garis keturunan pemain tidak boleh terlalu jauh, seperti keturunan dari kakek atau buyut, karena hal ini akan membuat pemain tersebut tidak memenuhi kriteria yang di tetapkan FIFA.
Selain itu, PSSI juga menekankan pentingnya dokumen resmi yang sah untuk memverifikasi status kewarganegaraan pemain. Dokumen seperti surat keterangan pengadilan dan dokumen lainnya yang sah sangat di perlukan. PSSI tidak hanya mengandalkan informasi sepintas atau kabar yang beredar dalam melakukan naturalisasi, namun mereka selalu melakukan pengecekan yang teliti dan mendalam. Setiap informasi yang masuk akan di teliti secara hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih pemain.
Dalam kasus Mitchel Bakker, meskipun informasi awal mengenai darah Indonesia sudah di terima, PSSI tetap berhati-hati. Setelah melakukan pengecekan lebih lanjut, PSSI menemukan bahwa garis keturunan Bakker terlalu jauh, yaitu dari buyutnya, sehingga ia tidak memenuhi syarat untuk dinaturalisasi sesuai regulasi FIFA. Keputusan ini di ambil demi memastikan bahwa proses naturalisasi tidak hanya sah, tetapi juga sesuai dengan ketentuan yang ada.
PSSI Tetap Berkomitmen Mencari Pemain Berkualitas untuk Timnas Indonesia
Meski Mitchel Bakker tidak memenuhi syarat untuk dinaturalisasi, PSSI tetap berkomitmen untuk mencari pemain-pemain berkualitas yang bisa memperkuat Timnas Indonesia. PSSI menyadari pentingnya memperkuat tim nasional dengan talenta terbaik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Oleh karena itu, proses naturalisasi pemain yang memiliki darah Indonesia sering kali menjadi pilihan untuk memperkaya kualitas skuad. Namun, PSSI menegaskan bahwa mereka tidak akan memaksakan proses naturalisasi jika tidak sesuai dengan regulasi FIFA. PSSI juga aktif berkomunikasi dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk mendapatkan informasi terbaru.
Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memastikan bahwa PSSI dapat menemukan pemain dengan potensi yang luar biasa. Namun, yang paling penting adalah memastikan bahwaproses naturalisasi di lakukan dengan transparan dan sesuai dengan ketentuan. PSSI ingin memastikan bahwa segala keputusan terkait naturalisasi pemain adalah keputusan yang sah dan tepat.
Kesimpulan
PSSI akhirnya memutuskan bahwa Mitchel Bakker tidak akan di naturalisasi, karena garis keturunan yang di milikinya terlalu jauh, yakni berasal dari buyutnya. Meskipun Bakker memiliki prestasi gemilang di Eropa dan di anggap sebagai pemain yang berpotensi memperkuat Timnas Indonesia, kendala terkait regulasi FIFA mengenai garis keturunan menjadi penghalang utama dalam proses naturalisasi. PSSI tetap berkomitmen untuk mencari pemain-pemain berkualitas untuk memperkuat Timnas Indonesia, dengan selalu mengutamakan ketentuan yang berlaku.
Dengan keputusan ini, PSSI akan terus memantau perkembangan pemain-pemain di luar negeri yang memenuhi syarat untuk bergabung dengan Timnas Indonesia, sambil memastikan bahwa proses tersebut di lakukan dengan cara yang transparan dan sesuai dengan hukum yang berlaku.