5 Pemain Terancam Kehilangan Tempat di Timnas Indonesia - MaungPersib

5 Pemain Terancam Kehilangan Tempat di Timnas Indonesia

Maungpersib.com – Wanti-wanti yang sudah di katakan oleh pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengenai para pemain yang minim untuk memperoleh kesempatan bermain di klubnya tampaknya harus mulai dicerna oleh para pemain skuad Garuda. Pelatih asal Belanda tersebut memberikan peringatan tegas terkait kebugaran fisik para pemainnya, yang salah satu indikatornya adalah menit bermain reguler di klub. Pernyataan ini langsung mengarah pada sejumlah pemain Timnas Indonesia yang nasibnya masih terkatung-katung di level klub. Siapa saja mereka? Mari kita simak lebih lanjut penjelasannya di bawah ini!

5 Pemain Timnas Indonesia Terancam Kehilangan Tempat di Timnas

berikut 5 pemain Timnas Indonesia terancam kehilangan tempat di Timnas:

1. Marselino Ferdinan: Menunggu Kesempatan di Oxford United

Marselino Ferdinan, gelandang muda yang menjadi andalan Timnas Indonesia, masih berjuang untuk mendapatkan menit bermain yang cukup di klub barunya, Oxford United. Setelah pindah ke klub Liga Inggris kasta kedua pada Agustus 2024, Marselino baru mendapatkan kesempatan bermain pada pertandingan FA Cup melawan Exeter City pada Januari 2025.

Pemain berusia 20 tahun ini hanya bermain selama 1 menit pada laga tersebut, sebuah penampilan yang bisa jadi menjadi titik balik bagi karirnya di Inggris. Sebelumnya, Marselino memang dikenal sebagai salah satu talenta terbaik Indonesia, namun kesulitan untuk menembus posisi utama di klub baru membuat dirinya harus bekerja ekstra keras.

Jika Kluivert terus memantau pemain muda ini, Marselino harus menunjukkan peningkatan yang signifikan agar bisa mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak dan meyakinkan sang pelatih.

Tantangan Marselino di Oxford United

Keputusan Marselino untuk bergabung dengan Oxford United seharusnya memberikan dampak positif bagi perkembangan karirnya. Namun, klub yang berada di divisi kedua Liga Inggris ini memiliki persaingan ketat untuk posisi inti.

Meski begitu, Marselino harus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk membuktikan kemampuannya, baik dalam latihan maupun dalam pertandingan resmi.

2. Pratama Arhan: Debut Menjanjikan di Bangkok United

Setelah beberapa tahun berjuang di luar negeri, Pratama Arhan akhirnya menemukan tempat yang lebih baik untuk mengembangkan karirnya di Bangkok United, klub Liga Thailand. Arhan yang sebelumnya bermain di Jepang bersama Tokyo Verdy dan di Korea Selatan dengan Suwon FC, kini mendapat kesempatan bermain reguler di Thailand. Debutnya tercatat saat menghadapi Buriram United dalam lanjutan Thai League 1 2024/2025.

Pemain berusia 22 tahun ini tentu berharap bisa lebih konsisten di Bangkok United, yang memungkinkan dia untuk tampil lebih sering dan mendapatkan perhatian dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Kesempatan bermain yang lebih banyak akan menjadi modal berharga bagi Arhan untuk tampil maksimal baik di level klub maupun Timnas Indonesia.

Perjuangan Arhan di Bangkok United

Pindah ke Liga Thailand bisa jadi menjadi keputusan yang tepat bagi Arhan. Setelah mengalami kesulitan di Jepang dan Korea, Thailand menawarkan peluang yang lebih baik untuk berkembang. Namun, tantangan terbesar Arhan adalah dapat mempertahankan tempatnya di tim utama, mengingat persaingan ketat yang ada.

Semakin sering Arhan bermain dan menunjukkan kualitasnya, semakin besar peluangnya untuk tetap dipanggil oleh Kluivert ke Timnas Indonesia.

3. Justin Hubner: Cedera Menjadi Penghalang di Wolverhampton

Justin Hubner, bek muda yang sebelumnya tampil solid di Timnas Indonesia, kini menghadapi kesulitan di klubnya, Wolverhampton Wanderers, yang berkompetisi di Liga Inggris. Pada musim 2024/2025, Hubner hanya bermain dua kali di Premier League 2, kompetisi cadangan bagi pemain muda di Inggris. Cedera yang mendera Hubner menjadi alasan utama mengapa dirinya jarang bermain. Padahal, sebelumnya dia sempat menjadi pilar pertahanan yang di andalkan.

Bersama Wolves U-21, Hubner mengalami beberapa masalah kebugaran yang membuatnya absen beberapa pertandingan. Meski demikian, pada pertandingan terakhir melawan Aston Villa U-21, dia bermain penuh selama 90 menit. Kluivert harus memperhatikan kondisi dan menit bermain Hubner di klubnya untuk menentukan apakah ia layak dipanggil ke Timnas Indonesia.

Dampak Cedera terhadap Karir Hubner

Cedera yang di alami Hubner di awal musim membuatnya kesulitan untuk mengembalikan performa terbaiknya. Berbeda dengan musim lalu, di mana ia sempat tampil lebih reguler, musim ini ia harus bersaing ketat untuk mendapatkan tempat utama di tim U-21 Wolverhampton.

Jika cedera terus mengganggu, Hubner harus mempertimbangkan pilihan untuk pindah klub atau mencari kesempatan bermain yang lebih baik.

4. Nathan Tjoe-A-On: Nasib Tidak Pasti di Swansea City

Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, yang memiliki kemampuan serba bisa di lini belakang. Meskipun dia dikenal sebagai yang di sukai oleh pelatih Shin Tae-yong, Tjoe-A-On hanya mendapatkan kesempatan bermain terbatas di Swansea. Pada musim ini, dia hanya bermain tiga kali dengan total durasi 127 menit. Sebagai pemain yang di harapkan, kesempatan bermain yang minim di klub tentu menjadi masalah besar bagi Tjoe-A-On. Dengan durasi bermain yang terbatas, ia harus segera mencari solusi untuk memperbaiki posisinya di klub.

Masalah di Klub dan Masa Depan Tjoe-A-On

Pemain berusia 22 tahun ini mungkin harus menghadapi kenyataan bahwa peluang untuk berkembang di Swansea semakin terbatas. Meskipun dia memiliki kualitas yang di akui, keterbatasan kesempatan bermain akan mempengaruhi performa fisik dan mentalnya. Tjoe-A-On harus berpikir lebih matang tentang masa depannya, baik di klub maupun di Timnas Indonesia.

5. Sandy Walsh: Menurun di KV Mechelen

Sandy Walsh, bek kanan yang menjadi andalan di Timnas Indonesia, saat ini menghadapi penurunan performa yang signifikan di klubnya, KV Mechelen. Pada musim 2024/2025, kesempatan bermain yang di dapatkan Sandy jauh berkurang di bandingkan musim-musim sebelumnya. Dengan hanya enam pertandingan yang dimainkan, dengan total durasi 198 menit, Sandy lebih sering berada di bangku cadangan. Penurunan menit bermain ini tentu menjadi perhatian bagi pelatih Kluivert, yang menilai bahwa kebugaran pemain sangat bergantung pada seberapa sering mereka bermain di klub. Sandy harus bekerja keras untuk merebut kembali tempatnya di tim utama KV Mechelen jika ingin terus memperkuat Timnas Indonesia.

Peluang Sandy di KV Mechelen

Sandy harus segera memperbaiki posisinya di KV Mechelen jika tidak ingin kehilangan tempat di Timnas Indonesia. Persaingan ketat di Liga Belgia membuat setiap pemain harus selalu tampil maksimal agar bisa tetap di andalkan oleh pelatih. Sandy harus menunjukkan kualitasnya di lapangan agar bisa kembali bermain reguler dan mendapatkan perhatian lebih dari pelatih Kluivert.

Penutup

Dalam dunia sepak bola, kesempatan bermain yang konsisten di klub menjadi kunci untuk mempertahankan kebugaran dan kualitas permainan. Bagi pemain Timnas Indonesia yang kesulitan mendapatkan menit bermain, peringatan dari Patrick Kluivert menjadi hal yang perlu di perhatikan. Agar tetap berada di level tertinggi, para pemain harus berusaha keras di klub masing-masing untuk mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak, demi menjaga kualitas permainan mereka di Timnas. Masa depan mereka di bawah arahan Kluivert sangat bergantung pada performa yang mereka tunjukkan di klub.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *