Persib Siaga! Enam Pemain Timnas Indonesia Tanpa Klub, Siapa

Persib Siaga! Enam Pemain Timnas Indonesia Tanpa Klub, Siapa yang Akan Direkrut?

Maungpersib.com – Bursa transfer Liga 1 musim 2025/2026 kembali memanas, bukan hanya karena persaingan antar klub. Namun juga karena adanya fenomena mengejutkan, yakni enam pemain Timnas Indonesia kini berstatus tanpa klub. Dari lini belakang hingga lini serang, nama-nama yang sebelumnya bersinar di pentas internasional kini sedang mencari pelabuhan baru untuk melanjutkan karier mereka.

Menariknya, sejumlah nama dikaitkan dengan klub-klub besar Liga 1. Salah satunya adalah Persib Bandung, yang tengah melakukan perombakan skuad besar-besaran. Situasi ini tentu membuat banyak pihak bertanya-tanya! Apakah Maung Bandung akan memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat tim dengan mendatangkan pemain berlabel timnas?

Dalam artikel ini, kami akan mengulas secara mendalam profil keenam pemain tersebut. Mulai dari kondisi kontrak mereka saat ini, hingga potensi kepindahan ke Persib maupun klub-klub lainnya di Indonesia. Mari kita telusuri bersama!

1. Nathan Tjoe-A-On, Lepas dari Swansea, Dekat dengan Persebaya

Nama Nathan Tjoe-A-On menjadi yang terbaru dalam daftar pemain Timnas Indonesia yang di lepas klub. Pemain berdarah Belanda ini mengonfirmasi perpisahannya dari Swansea City, klub Championship Inggris. Selama berseragam The Swans, Nathan hanya bermain tiga pertandingan. Ia sempat di pinjamkan ke klub Eredivisie, SC Heerenveen, namun tetap gagal mendapatkan tempat utama.

Meski memiliki potensi besar, karier Nathan di Eropa tampaknya tidak berjalan sesuai harapan. Beberapa sumber menyebut bahwa Persebaya Surabaya menjadi tujuan selanjutnya Nathan. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari klub maupun pemain. Jika benar, Persebaya akan memiliki bek kiri dengan kualitas internasional.

Baca juga: Persib Juara, Pemain Asing Persib Ada yang Hengkang, Termasuk Ciro Alves, Ini Respons Bojan Hodak

2. Rafael Struick, Gagal Bersinar di Brisbane Roar

Pemain muda lainnya, Rafael Struick, juga berada dalam situasi serupa. Ia baru saja menyelesaikan kontraknya bersama Brisbane Roar, klub asal Australia. Selama di Brisbane Roar, Rafael hanya bermain 10 laga dan mencetak 1 gol. Waktu bermain yang terbatas membuatnya kesulitan menunjukkan potensi terbaiknya.

Dua klub Liga 1, yaitu Persib Bandung dan Dewa United, di sebut menjadi peminat utama Struick. Persib khususnya tengah melakukan peremajaan lini serang, dan Struick bisa menjadi aset berharga dalam proyek jangka panjang Bojan Hodak.

3. Shayne Pattynama, Segera Tinggalkan KAS Eupen

Bek kiri naturalisasi, Shayne Pattynama, juga di kabarkan akan segera angkat kaki dari KAS Eupen, klub asal Belgia yang bermain di Divisi Dua. Musim ini, Shayne hanya tampil dalam 16 pertandingan tanpa mencetak gol maupun assist. Minimnya kontribusi membuat masa depannya bersama Eupen tidak menentu.

Alih-alih kembali ke Indonesia, rumor berkembang bahwa Shayne tengah dalam pembicaraan dengan klub Liga Thailand. Namun jika kembali ke Liga 1, Persib bisa jadi pelabuhan logis mengingat kebutuhan mereka di sektor bek kiri.

4. Justin Hubner, Gagal Promosi di Wolverhampton, Bali United Mengincar

Pemain berdarah Indonesia-Belanda lainnya, Justin Hubner, juga telah berpisah dengan Wolverhampton Wanderers. Meski sempat menjadi kapten tim U-21 Wolves, Hubner tidak mendapat kesempatan promosi ke tim utama. Pemain berposisi bek tengah ini kemudian di pinjamkan ke klub Jepang, Cerezo Osaka.

Sayangnya, ia hanya di mainkan sebanyak 8 kali selama masa peminjaman, dan kini berstatus bebas transfer. Rumor kuat menyebut Bali United sedang menjajaki kemungkinan merekrut Hubner. Namun dengan status bebas transfer dan usia muda, tidak menutup kemungkinan Persib Bandung ikut dalam perburuan.

5. Jordi Amat, Tak Masuk Rencana Johor Darul Ta’zim

Bek senior Timnas Indonesia, Jordi Amat, saat ini membela Johor Darul Ta’zim (JDT) di Malaysia dan menjabat sebagai kapten tim. Meski masih terikat kontrak, Jordi di kabarkan tidak masuk dalam rencana JDT untuk musim depan. Klub asal Malaysia itu sedang melakukan perombakan besar-besaran dalam skuad mereka.

Nama Jordi santer di kaitkan dengan dua klub besar Indonesia: Persib Bandung dan Bali United. Mengingat pengalamannya di Eropa dan Asia, kehadiran Jordi bisa jadi solusi jangka pendek untuk lini belakang Persib.

Baca juga: Menanti Skuad Garuda Muda, Pelatih Gerald Vanenburg Siap Susun Timnas U-23 Bersama Senior

6. Thom Haye, Gagal Selamatkan Almere City, Didepak

Nama terakhir adalah Thom Haye, gelandang enerjik yang musim lalu memperkuat Almere City di Eredivisie. Almere City harus menerima kenyataan pahit karena degradasi dari kasta tertinggi Liga Belanda. Hal ini membuat sejumlah pemain, termasuk Haye, terdepak.

Meski sempat di kaitkan dengan Persija Jakarta, belum ada konfirmasi lanjutan soal transfer ini. Namun, dengan status bebas transfer dan rekam jejak kuat, Haye juga bisa menjadi incaran klub seperti Persib Bandung yang butuh kreator di lini tengah.

Potensi Reuni di Liga 1, Siapa Paling Cocok ke Persib?

Dengan status bebas transfer, enam pemain Timnas Indonesia ini menjadi komoditas panas di bursa transfer Liga 1 2025/2026. Di tengah banyaknya spekulasi, Persib Bandung muncul sebagai salah satu klub yang paling mungkin memanfaatkan situasi ini.

Klub berjuluk Maung Bandung tersebut memang sedang melakukan peremajaan skuad, seiring hengkangnya sejumlah pemain senior dan asing. Bojan Hodak, sang pelatih, di ketahui ingin membangun fondasi tim yang lebih kuat dengan pemain muda dan bertalenta, dan enam nama ini jelas cocok dengan visi tersebut:

  • Jordi Amat cocok menjadi pemimpin lini belakang menggantikan Alberto Rodriguez.
  • Struick bisa jadi penyerang muda pelapis David da Silva (jika bertahan).
  • Hubner bisa berduet dengan Nick Kuipers atau jadi pengganti jangka panjang.
  • Nathan atau Shayne akan memperkaya sisi kiri pertahanan Persib yang musim lalu minim opsi lokal.

Baca juga: Emil Audero dan Maarten Paes Mengunci Pos Kiper Timnas Indonesia, Tantangan Serius Bagi Kiper Lokal

Tantangan Klub Liga 1, Gaji, Adaptasi, dan Regulasi Pemain Naturalisasi

Mendatangkan pemain berlabel Timnas Indonesia memang terdengar menggiurkan bagi klub-klub Liga 1, apalagi jika status mereka bebas transfer. Namun, di balik peluang besar ini, terdapat sejumlah tantangan yang tak bisa di anggap sepele. Persib Bandung dan klub Liga 1 lainnya harus memperhitungkan berbagai faktor mulai dari gaji tinggi, adaptasi pemain, hingga regulasi pemain naturalisasi yang di tetapkan PT LIB dan PSSI.

1. Gaji Tinggi

Kebanyakan dari enam pemain timnas tersebut sebelumnya bermain di luar negeri. Mulai dari Inggris, Belanda, Belgia, Jepang, hingga Malaysia. Secara logika, mereka terbiasa dengan standar gaji Eropa atau Asia Timur, yang jelas lebih tinggi di bandingkan klub-klub Indonesia pada umumnya.

2. Adaptasi Taktikal dan Budaya Sepak Bola Indonesia

Meski sudah membela Timnas Indonesia, banyak dari pemain ini belum pernah merumput di Liga 1. Gaya permainan Liga 1 yang khas, cepat, keras, dan seringkali taktis, membutuhkan adaptasi khusus, baik secara teknis maupun mental.

3. Regulasi Pemain Naturalisasi dan Pemain Asing di Liga 1

Satu aspek penting yang harus di perhitungkan klub adalah kuota pemain asing dan status pemain naturalisasi. PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI memberlakukan aturan ketat soal komposisi skuad, termasuk:

  • Klub hanya boleh memainkan sejumlah tertentu pemain asing di satu waktu.
  • Pemain naturalisasi tetap terhitung kuota lokal, asalkan sudah ber-KTP Indonesia dan menyelesaikan administrasi kewarganegaraan.

Baca juga: Robi Darwis Tak Ingin Sekadar Ikut TC Timnas U-23, Ini Target Nyatanya!

Bursa Transfer Liga 1 Jadi Magnet Pemain Timnas Indonesia

Enam nama besar dari Timnas Indonesia saat ini dalam status bebas transfer dan menjadi incaran klub Liga 1. Dari Nathan Tjoe-A-On hingga Jordi Amat, semuanya berpeluang besar merapat ke tanah air, termasuk ke klub besar seperti Persib Bandung.

Kombinasi usia muda, pengalaman internasional, serta status pemain timnas tentu membuat klub seperti Persib tidak akan menyia-nyiakan peluang. Jika berhasil mendatangkan beberapa dari mereka, kekuatan Maung Bandung untuk musim 2025/2026 bisa meningkat signifikan.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *