Stadion Si Jalak Harupat Dilirik Klub Liga 1 dan 2 untuk Jadi Home Base - MaungPersib

Stadion Si Jalak Harupat Dilirik Klub Liga 1 dan 2 untuk Jadi Home Base

maungpersib.com – Stadion yang pernah menjadi markas kebanggaan Persib Bandung, Stadion Si Jalak Harupat, kini kembali di lirik sejumlah klub Liga 1 dan Liga 2 Indonesia untuk di jadikan home base. Tak hanya menjadi saksi bisu sejarah Maung Bandung, stadion ini juga mulai menarik perhatian klub-klub lain yang membutuhkan markas berstandar nasional.

Salah satu klub yang sedang menjajaki kemungkinan tersebut adalah PSBS Biak, klub asal Papua yang saat ini berkompetisi di Liga 1. Kabar ini di konfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi.

Ketertarikan PSBS Biak Gunakan Stadion Si Jalak Harupat

Erwin Rinaldi menyebut bahwa pihaknya telah menerima komunikasi awal dari PSBS Biak. Mereka menunjukkan minat untuk menjadikan Si Jalak Harupat sebagai kandang selama mengarungi Liga 1 musim ini. Yang baru menjajaki itu klub Liga 1, dari Biak. Itu baru penjajakan, kita nanti diskusikan lagi teknis pelaksanaannya seperti apa, ujar Erwin saat di konfirmasi pada Senin, 30 Juni 2025.

PSBS Biak Sudah Kirim Surat dan Tinjau Langsung Stadion

Minat tersebut bukan hanya sebatas komunikasi informal. Menurut Erwin, pihak PSBS Biak telah mengirim surat resmi ke Dispora dan bahkan mengutus perwakilan untuk meninjau langsung kondisi stadion.

Kehadiran mereka di lokasi di maksudkan untuk menilai apakah stadion tersebut layak di gunakan sebagai markas utama mereka. Namun, meskipun stadion di nilai representatif, masih ada sejumlah catatan yang menjadi bahan evaluasi, terutama terkait fasilitas latihan pendukung.

Cuma memang di (Stadion Si) Jalak (Harupat) ini kekurangan tempat latihan. Dulu waktu Piala Dunia U-17, PSSI menyebut lapangan sintetik bisa di pakai latihan. Tapi ternyata enggak bisa, malah tidak jadi di pakai. Jadi kita harus bangun lagi lapangan latihan, ungkap Erwin.

Fasilitas Latihan Masih Menjadi PR

Tidak cukup hanya memiliki stadion megah, sebuah klub profesional membutuhkan lapangan latihan yang memadai. Hal inilah yang menjadi kendala bagi PSBS Biak jika benar-benar ingin menjadikan Si Jalak Harupat sebagai markas tetap.

Lapangan sintetis yang sebelumnya sempat disiapkan saat gelaran Piala Dunia U-17 ternyata tidak bisa di manfaatkan secara maksimal. Akibatnya, Dispora kini harus memikirkan pembangunan ulang fasilitas latihan yang baru untuk menunjang kegiatan klub.

Selain itu, jadwal penggunaan stadion juga perlu diatur agar tidak tumpang tindih jika ada lebih dari satu klub yang ingin bermarkas di sana.

Bukan Hanya PSBS Biak yang Berminat

PSBS Biak bukan satu-satunya klub yang menaruh minat terhadap Stadion Si Jalak Harupat. Beberapa klub lainnya juga disebut-sebut tengah mempertimbangkan stadion berkapasitas 27.000 penonton tersebut sebagai opsi markas.

Salah satu nama yang mencuat adalah PSKC Cimahi, klub Liga 2 yang juga berasal dari wilayah Jawa Barat. Meski belum mengirimkan surat resmi, nama PSKC telah muncul dalam pembahasan internal Dispora.

Kalau kemarin kan PSKC Cimahi, mungkin akan di sini. Tapi belum ada surat, nanti mungkin berkala, kata Erwin.

Persikab Masih Berpeluang Bermarkas di Si Jalak Harupat

Selain dua klub di atas, Persikab Kabupaten Bandung yang kini berkompetisi di Liga 2 juga masih memiliki peluang besar untuk tetap bermarkas di Si Jalak Harupat. Apalagi, secara geografis, stadion tersebut memang berada di wilayah administratif Kabupaten Bandung.

Namun, Erwin menegaskan bahwa segala keputusan terkait penggunaan stadion harus di konfirmasi lebih dulu ke pihak manajemen klub, mengingat status Persikab yang kini telah profesional dan berada di luar naungan pemerintah daerah.

Nah Persikab mungkin kita harus tanyakan dulu ke manajemen klubnya. Kalau soal tempat sih sangat memungkinkan, ujarnya.

Harapan Agar Klub Lokal Bisa Semakin Berkembang

Dengan semakin banyaknya klub yang tertarik bermarkas di Si Jalak Harupat, hal ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat citra Kabupaten Bandung sebagai daerah dengan infrastruktur sepak bola yang kuat. Namun, tentu saja hal itu harus di imbangi dengan pengelolaan yang profesional dan perencanaan jangka panjang.

Erwin menyampaikan harapannya agar klub seperti Persikab bisa berkembang lebih baik ke depannya, apalagi kini mereka telah memasuki era profesional dan tidak lagi bergantung pada dana APBD.

Justru ini kita buat supaya Persikab bisa berkembang. Kita harapkan bisa lebih maju lagi, dengan kepengurusan atau pengelolaan baru. Karena sekarang kan sudah masuk ke profesional, sudah di luar pemerintahan. Nah mungkin itu yang harus di benahi secara organisasi dulu, pungkasnya.

Baca juga: Persib Siap Tempur Melawan Persija: Konsisten Menjaga Tren Positif di Puncak Klasemen

Si Jalak Harupat, Stadion Bersejarah dengan Potensi Ekonomi Besar

Stadion Si Jalak Harupat bukan sekadar bangunan beton dan tribun penonton. Ia adalah simbol dari sejarah sepak bola Jawa Barat. dan di resmikan pada  tahun 2005 dan pernah menjadi kandang Persib Bandung sebelum hijrah ke Stadion GBLA, stadion ini menyimpan kenangan manis ribuan bobotoh.

Kini, dengan infrastruktur yang masih mumpuni, stadion ini berpeluang untuk kembali hidup dengan menjadi markas alternatif klub Liga 1 dan 2. Tak hanya akan meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, penggunaan stadion ini secara berkelanjutan juga akan memaksimalkan potensi daerah.

Perlu Kolaborasi Antara Pemerintah, Klub, dan Stakeholder

Guna merealisasikan rencana pemanfaatan Stadion Si Jalak Harupat sebagai home base klub-klub Liga Indonesia, tentu di butuhkan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak. Pemerintah daerah sebagai pemilik infrastruktur harus bersinergi dengan klub yang akan menggunakan fasilitas tersebut, termasuk dalam hal jadwal, perawatan, hingga pengelolaan bisnis stadion. Selain itu, masyarakat lokal juga perlu di edukasi untuk turut menjaga aset daerah ini agar tetap terawat dan layak pakai.

Si Jalak Harupat, Harapan Baru Klub Liga Indonesia

Dengan berbagai ketertarikan yang datang dari klub Liga 1 seperti PSBS Biak hingga klub Liga 2 seperti PSKC dan Persikab, Stadion Si Jalak Harupat berpotensi menjadi rumah baru bagi sejumlah klub profesional. Namun, fasilitas penunjang seperti lapangan latihan dan manajemen stadion yang efisien harus segera di benahi agar tidak menjadi batu sandungan.

Stadion ini tidak hanya tentang sepak bola, tapi juga tentang masa depan olahraga di Kabupaten Bandung. Jika di kelola dengan bijak, Si Jalak Harupat bisa menjadi pusat perkembangan sepak bola sekaligus ikon baru bagi daerah, bukan hanya untuk dikenang, tapi untuk terus hidup dan berkontribusi.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *