Maungpersib.com – PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) tengah menjadi sorotan terkait kabar bahwa Simon Tahamata, seorang legenda sepak bola Belanda keturunan Maluku, akan diangkat sebagai kepala pemandu bakat untuk Timnas Indonesia. Isu ini telah menarik perhatian publik, terutama setelah media Belanda, AT5, melaporkan bahwa Tahamata akan memainkan peran penting dalam pencarian talenta untuk Timnas Indonesia putra dan putri.
Meski demikian, PSSI masih belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kabar tersebut, dengan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, hanya memberikan tanggapan yang sangat normatif. Mari kita telaah lebih dalam tentang kabar ini dan bagaimana hal ini berhubungan dengan rencana besar PSSI dalam memajukan Timnas Indonesia.
Siapa Simon Tahamata?
Simon Tahamata adalah nama besar dalam dunia sepak bola, terutama di Belanda. Sebagai seorang pemain, ia dikenal sebagai gelandang yang cerdas dan memiliki keterampilan teknis yang luar biasa.
Lahir pada 26 Juni 1956 di Jakarta, Indonesia, Simon memulai karier profesionalnya di Belanda bersama klub besar Ajax Amsterdam. Tahamata kemudian dikenal sebagai pemain yang dapat mengubah jalannya pertandingan berkat visi permainan yang tajam dan kemampuannya mengendalikan lini tengah.
Setelah pensiun dari dunia pemain, Tahamata mengalihkan fokusnya ke dunia pelatihan. Selama lebih dari satu dekade, ia menjabat sebagai pelatih teknik tim junior AFC Ajax. Ia menangani tim muda Ajax dari Oktober 2014 hingga Februari 2024.
Peran tersebut memberikan banyak pengalaman baginya dalam mengembangkan pemain-pemain muda berbakat. Tahamata juga di kenal sebagai sosok yang mengutamakan pengembangan bakat muda, yang sejalan dengan tujuannya untuk mencari potensi-potensi terbaik dari kalangan pemain muda di Indonesia.
Kabar Simon Tahamata Menjadi Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia
Menurut laporan yang dil ansir oleh AT5, Simon Tahamata telah di terima untuk menjadi kepala pemandu bakat Timnas Indonesia. Dalam perannya, Tahamata di perkirakan akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut pemain muda yang berbakat baik untuk Timnas Indonesia putra maupun putri. Manajer Tahamata dalam wawancara tersebut juga menyebutkan bahwa mantan pemain Ajax ini sangat antusias dengan pekerjaan barunya ini dan siap untuk segera memulai tugasnya.
Tahamata di harapkan akan mulai bekerja pada bulan Juni 2025, setelah menerima tawaran tersebut. Tugas utamanya adalah untuk menemukan talenta baru yang bisa mengisi skuad Timnas Indonesia di masa depan. Dalam kapasitasnya sebagai kepala pemandu bakat, Tahamata akan bekerja di bawah koordinasi pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang juga berasal dari Belanda.
Tanggapan PSSI Terkait Kabar Ini
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, memberikan jawaban yang sangat hati-hati terkait dengan kabar tersebut. Ia tidak membenarkan maupun membantah informasi yang beredar di media, namun ia mengungkapkan bahwa masyarakat harus bersabar dan menunggu pengumuman resmi dari PSSI.
“Tunggu saja,” ujar Arya Sinulingga saat di mintai keterangan oleh wartawan pada Selasa, 20 Mei 2025.
Tanggapan normatif dari PSSI ini mengindikasikan bahwa kemungkinan besar ada proses internal yang sedang berlangsung. Hal ini wajar mengingat pengangkatan seseorang ke posisi strategis dalam tubuh Timnas Indonesia tentu membutuhkan pertimbangan matang dan perencanaan yang jelas.
Pengaruh Patrick Kluivert dalam Keputusan Simon Tahamata
Berikut beberapa pengarunya:
1. Hubungan Erat dengan Patrick Kluivert
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan Simon Tahamata untuk menerima tawaran PSSI adalah hubungan yang sangat baik antara dirinya dengan Patrick Kluivert. Sebagai sesama legenda sepak bola Belanda, Kluivert dan Tahamata sudah memiliki ikatan yang kuat, yang membuat Tahamata merasa nyaman untuk bergabung dengan tim yang di pimpin oleh Kluivert.
2. Kluivert Sebagai Pelatih Kepala Timnas Indonesia
Kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia menjadi alasan besar bagi Tahamata untuk bergabung. Kluivert di kenal dengan pengalaman dan reputasinya yang mumpuni di dunia sepak bola, yang tentu memberikan pengaruh positif pada keputusan Tahamata.
3. Staf Pelatih yang Mayoritas dari Belanda
Selain Kluivert, mayoritas asisten pelatih Timnas Indonesia juga berasal dari Belanda, seperti Denny Landzaat, Alex Pastoor, dan Gerald Vanenburg. Kehadiran staf pelatih yang memiliki latar belakang Belanda ini di yakini akan menciptakan lingkungan yang mendukung Tahamata untuk bekerja lebih maksimal.
4. Dukungan Penuh untuk Menjalankan Tugasnya
Manajer Tahamata mengungkapkan bahwa dukungan oleh Kluivert dan staf pelatih lainnya akan memberikan ruang yang luas bagi Tahamata. Hubungan kerja yang solid ini di yakini akan mempermudah Tahamata dalam berkolaborasi dan membuat kontribusi maksimal untuk tim.
5. Kepercayaan dan Kehormatan dalam Keputusan
Tahamata menganggap bahwa hubungan baik yang terjalin dengan Kluivert dan staf pelatih lainnya menjadi faktor penting yang mendorongnya untuk menerima tawaran PSSI. Menurut manajernya, hubungan yang harmonis ini memberikan kepercayaan dan kehormatan bagi Tahamata untuk menerima peran baru dalam Timnas Indonesia.
Dengan pengaruh besar yang di berikan oleh Patrick Kluivert dan staf pelatih yang berasal dari Belanda, pengangkatan Simon Tahamata sebagai kepala pemandu bakat Timnas Indonesia sepertinya merupakan keputusan yang penuh pertimbangan dan kesepakatan di antara pihak-pihak yang terlibat.
Baca juga: Kembalinya Stefano Lilipaly: Masih Layak Perkuat Timnas Indonesia?
Pengangkatan Simon Tahamata Sesuai dengan Proyek PSSI
Kehadiran Simon Tahamata di Timnas Indonesia tentu tidak terlepas dari proyek besar yang sedang di jalankan oleh PSSI. Salah satu fokus utama PSSI dalam beberapa tahun terakhir adalah mencari pemain keturunan yang dapat memperkuat Timnas Indonesia. Negara-negara dengan diaspora besar, seperti Belanda, menjadi sasaran utama dalam pencarian pemain yang berkualitas.
Tahamata, dengan pengalamannya yang luas di dunia sepak bola Eropa, di harapkan dapat membantu PSSI dalam menemukan talenta-talenta terbaik, terutama dari kalangan pemain muda keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri. Hal ini menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
Dengan keahlian dan jaringan yang di miliki oleh Tahamata, di harapkan proses pencarian talenta bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Pencarian pemain muda berbakat tidak hanya terbatas pada Indonesia, namun juga menyasar diaspora Indonesia.
Tantangan yang Dihadapi oleh Timnas Indonesia
Meskipun kabar mengenai pengangkatan Simon Tahamata ini dapat menjadi langkah positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia, tantangan yang di hadapi oleh Timnas Indonesia tetap besar. Salah satu tantangan utama adalah mengintegrasikan pemain-pemain muda ini ke dalam sistem permainan yang sudah ada.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, bersama dengan staf pelatih lainnya, harus mampu mengelola dan memadukan pemain-pemain yang memiliki pengalaman internasional dengan pemain-pemain lokal. Selain itu, Timnas Indonesia juga harus bersiap menghadapi kompetisi yang semakin ketat, baik di tingkat Asia maupun dunia. Dengan adanya sistem pencarian talenta yang lebih terstruktur dan profesional, di harapkan Timnas Indonesia bisa lebih bersaing di level internasional.
Kesimpulan
Meskipun masih dalam tahap konfirmasi, kabar mengenai pengangkatan Simon Tahamata sebagai kepala pemandu bakat Timnas Indonesia adalah langkah strategis yang patut di apresiasi. Keahlian dan pengalamannya dalam mengembangkan pemain muda, terutama di Eropa, akan sangat berguna dalam mencari talenta terbaik. Dengan dukungan dari pelatih kepala Patrick Kluivert dan staf pelatih Belanda lainnya, Tahamata di harap dapat menjalankan tugasnya dengan efektif.
PSSI sendiri tampaknya sedang membangun sebuah proyek jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia, dan pengangkatan Tahamata bisa menjadi bagian dari rencana besar tersebut. Namun, sampai saat pengumuman resmi di buat, para penggemar sepak bola Indonesia harus sabar menunggu kabar selanjutnya.

