Dari Markas Persib ke Home Base Klub Lain, Si Jalak Harupat Dilirik PSBS Biak dan Klub Liga 2 - MaungPersib

Dari Markas Persib ke Home Base Klub Lain, Si Jalak Harupat Dilirik PSBS Biak dan Klub Liga 2

Maungpersib.com – Stadion Si Jalak Harupat adalah salah satu stadion sepak bola ikonik yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dengan kapasitas sekitar 27.000 penonton, stadion ini pernah menjadi markas Persib Bandung sebelum klub kebanggaan Jawa Barat tersebut berpindah ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Di bangun pada tahun 2003 dan di resmikan pada tahun 2005, Si Jalak Harupat telah menjadi saksi berbagai pertandingan besar, baik tingkat nasional maupun internasional. Stadion ini juga sempat menjadi salah satu venue dalam gelaran Piala Dunia U-17 FIFA tahun 2023, meski ada beberapa fasilitas yang perlu perbaikan untuk memenuhi standar internasional. Kini, setelah Persib Bandung tak lagi menggunakan stadion ini sebagai kandangnya, Si Jalak Harupat mulai di lirik sejumlah klub Liga 1 dan Liga 2 yang tengah mencari home base baru.

PSBS Biak Tertarik Gunakan Si Jalak Harupat Sebagai Kandang di Liga 1

Salah satu klub yang paling serius menjajaki penggunaan Stadion Si Jalak Harupat adalah PSBS Biak. Klub asal Papua ini saat ini berlaga di Liga 1 Indonesia setelah sukses promosi dari Liga 2. Kebutuhan PSBS Biak untuk menemukan stadion home base yang layak memang menjadi prioritas utama, mengingat kendala geografis dan infrastruktur di Papua yang masih terbatas untuk mendukung kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional.

Sudah Ada Komunikasi Awal dan Kunjungan ke Lokasi

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi, membenarkan adanya komunikasi awal antara pihaknya dan manajemen PSBS Biak. Menurutnya, perwakilan PSBS Biak sudah melakukan kunjungan langsung ke Stadion Si Jalak Harupat untuk meninjau kondisi stadion dan fasilitas pendukungnya.

“Yang baru menjajaki itu klub Liga 1, dari Biak. Itu baru penjajakan, kita nanti diskusikan lagi teknis pelaksanaannya seperti apa,” kata Erwin saat dikonfirmasi pada Senin, 30 Juni 2025. Langkah ini menunjukkan keseriusan PSBS Biak dalam mencari solusi kandang sementara yang sesuai standar Liga 1, terutama demi memenuhi persyaratan lisensi klub profesional yang di tetapkan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Fasilitas Latihan Masih Kurang Memadai

Meski stadion utama Si Jalak Harupat sudah siap di gunakan untuk pertandingan, namun Erwin mengungkapkan masih ada beberapa kendala, khususnya dalam hal fasilitas latihan. Salah satu catatan penting adalah belum tersedianya lapangan latihan yang representatif. Sebelumnya, pada saat gelaran Piala Dunia U-17, lapangan sintetik sempat di rencanakan sebagai lapangan latihan. Namun ternyata lapangan tersebut di nilai tidak layak dan akhirnya batal di gunakan.

“Cuma memang di (Stadion Si) Jalak (Harupat) ini kekurangan tempat latihan. Dulu waktu Piala Dunia (U-17), PSSI menyebut lapangan sintetik bisa di pakai latihan. Tapi ternyata enggak bisa, malah tidak jadi di pakai. Jadi kita harus bangun lagi lapangan latihan,” ungkap Erwin.

Artinya, jika PSBS Biak ingin menggunakan stadion ini secara penuh sebagai markas, maka Pemkab Bandung dan pihak pengelola stadion harus melakukan pembangunan atau perbaikan fasilitas latihan terlebih dahulu. Hal ini penting karena klub profesional membutuhkan tempat latihan yang dekat dengan stadion pertandingan untuk efisiensi waktu dan meminimalisir risiko cedera pemain.

Bukan Hanya PSBS Biak, Klub Liga 2 Juga Tertarik

Selain PSBS Biak, ternyata ada klub lain yang juga menunjukkan ketertarikan untuk menjadikan Stadion Si Jalak Harupat sebagai home base. Salah satunya adalah PSKC Cimahi, klub yang saat ini berlaga di Liga 2. Meskipun belum ada surat resmi yang masuk, PSKC Cimahi sempat menjadi pembahasan dalam diskusi internal Dispora Kabupaten Bandung.

“Kalau kemarin kan PSKC Cimahi, mungkin akan di sini. Tapi belum ada surat, nanti mungkin berkala,” ujar Erwin. Kehadiran PSKC Cimahi sebagai calon penghuni stadion tentu akan menjadi opsi menarik, mengingat lokasi Cimahi yang relatif dekat dengan Kabupaten Bandung. Hal ini akan memudahkan logistik tim dan menarik basis suporter dari wilayah Bandung Raya.

Persikab Kabupaten Bandung Masih Berpeluang Bertahan di Jalak Harupat

Selain klub-klub dari luar daerah, klub lokal seperti Persikab Kabupaten Bandung masih berpeluang besar untuk tetap menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai markas mereka di Liga 2. Saat ini, Persikab memang belum memberikan kepastian, namun menurut Erwin, sangat memungkinkan bagi klub ini untuk terus bermarkas di stadion kebanggaan warga Kabupaten Bandung tersebut.

“Nah Persikab mungkin kita harus tanyakan dulu ke manajemen klubnya. Kalau soal tempat sih sangat memungkinkan,” tambahnya. Keberadaan Persikab di Jalak Harupat tentu memiliki nilai historis dan emosional tersendiri, mengingat klub ini adalah representasi langsung dari Kabupaten Bandung.

Dorongan Agar Klub Lokal Lebih Profesional

Erwin juga menekankan bahwa pemerintah daerah sangat berharap agar Persikab bisa berkembang menjadi klub yang lebih profesional dan mandiri. Ia menyebutkan bahwa saat ini Persikab sudah bukan lagi di bawah kendali pemerintah daerah, melainkan dikelola secara profesional oleh pihak swasta.

“Justru ini kita buat supaya Persikab bisa berkembang. Kita harapkan bisa lebih maju lagi, dengan kepengurusan atau pengelolaan baru. Karena sekarang kan sudah masuk ke profesional, sudah di luar pemerintahan. Nah mungkin itu yang harus di benahi secara organisasi dulu,” pungkasnya. Langkah ini sejalan dengan upaya PSSI untuk mendorong semua klub di Indonesia menjadi entitas bisnis profesional, lepas dari ketergantungan pada dana APBD atau bantuan pemerintah daerah.

Manfaat Strategis Stadion Si Jalak Harupat sebagai Home Base Klub Liga 1 dan 2

Salah satu keunggulan Stadion Si Jalak Harupat adalah lokasinya yang strategis. Terletak di Kabupaten Bandung, stadion ini mudah di akses dari Kota Bandung maupun daerah sekitarnya seperti Cimahi dan Sumedang. Infrastruktur jalan tol yang memadai juga membuat akses ke stadion menjadi lebih cepat.

Kapasitas Memadai untuk Liga 1 dan 2

Dengan kapasitas 27.000 penonton, stadion ini sangat ideal untuk digunakan di kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Kapasitas tersebut juga sudah sesuai dengan regulasi minimum yang di tetapkan oleh PT LIB untuk klub-klub Liga 1.

Potensi Mendongkrak Ekonomi Lokal

Penggunaan stadion ini secara reguler untuk pertandingan Liga 1 dan 2 tentu akan memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar. Pertumbuhan sektor UMKM di sekitar stadion, seperti pedagang makanan, transportasi, hingga akomodasi, di pastikan akan meningkat seiring rutin di gelarnya pertandingan.

Baca juga: Persib Siap Tempur Melawan Persija: Konsisten Menjaga Tren Positif di Puncak Klasemen

Si Jalak Harupat Bersiap Jadi Magnet Baru Sepak Bola Indonesia

Kondisi Stadion Si Jalak Harupat saat ini membuka peluang besar bagi klub-klub Liga 1 dan 2 yang membutuhkan home base representatif dan layak pakai. PSBS Biak menjadi klub pertama yang secara serius menjajaki kerja sama, namun klub-klub lain seperti PSKC Cimahi dan Persikab Kabupaten Bandung juga berpeluang besar.

Tantangan terbesar ke depan adalah pembenahan fasilitas latihan dan pemeliharaan stadion agar tetap sesuai standar kompetisi profesional. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan klub, Si Jalak Harupat berpotensi besar menjadi salah satu pusat perkembangan sepak bola profesional di Indonesia. Stadion Si Jalak Harupat, eks markas Persib Bandung, kini dilirik PSBS Biak dan klub Liga 2 untuk home base. Simak detail rencana penggunaan stadion ini dan tantangan yang dihadapi.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *