Maungpersib.com – Sepak bola Indonesia kembali menatap kompetisi Asia dengan semangat baru. Dua klub besar, Persib Bandung dan Dewa United, dipastikan akan mewakili Indonesia di turnamen level Asia musim depan. Demi menjaga kehormatan Indonesia dan meningkatkan daya saing di pentas internasional, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan sinyal positif terkait penambahan kuota pemain asing untuk kedua klub tersebut.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus. Menurutnya, kebijakan ini bukan hanya demi memperkuat tim-tim yang berlaga di AFC, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk meningkatkan peringkat kompetisi Indonesia di Asia.
Kualitas Kompetisi Asia yang Semakin Ketat
Kompetisi antarklub Asia seperti AFC Champions League dan AFC Challenge League terus menunjukkan peningkatan kualitas. Klub-klub dari negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, hingga Kamboja terus berbenah dengan mendatangkan pemain asing berkualitas serta pelatih berpengalaman.
Indonesia, yang selama bertahun-tahun menjadi kekuatan tradisional di Asia Tenggara, kini harus menghadapi kenyataan bahwa kompetisi domestiknya belum mampu bersaing secara konsisten di level Asia. Oleh karena itu, kehadiran pemain asing dengan kualitas di atas rata-rata diharapkan mampu menambal kekurangan teknis dan taktis klub-klub Indonesia saat bersaing dengan lawan-lawan dari negara lain.
Meningkatkan Daya Saing Klub Indonesia
Penambahan pemain asing diharapkan bisa memberi dampak positif secara langsung terhadap performa Persib Bandung dan Dewa United. Dengan tambahan pemain berpengalaman internasional, kedua tim ini bisa memperbaiki catatan buruk wakil Indonesia di musim-musim sebelumnya.
Selain itu, keberadaan pemain asing yang memiliki pengalaman berlaga di kompetisi level Asia bahkan Eropa diyakini akan meningkatkan mental bertanding para pemain lokal, yang masih kerap gugup saat bermain di laga-laga internasional.
Persib Bandung Tersingkir di Babak Grup ACL League Two 2024/2025
Musim lalu, Persib Bandung tampil di ajang AFC Champions League (ACL) League Two 2024/2025. Sayangnya, langkah tim Maung Bandung harus terhenti di babak penyisihan grup setelah menghadapi lawan-lawan tangguh dari Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Kurangnya pengalaman serta kedalaman skuad menjadi faktor utama kegagalan Persib melaju ke babak berikutnya.
Madura United Gugur di Semifinal AFC Challenge League
Madura United yang mewakili Indonesia di AFC Challenge League 2024/2025 juga belum mampu berbicara banyak. Meski tampil impresif di babak grup, mereka harus mengakui keunggulan lawan di babak semifinal dan gagal melaju ke partai puncak. Kekalahan ini menjadi cermin bahwa klub-klub Indonesia masih membutuhkan banyak pembenahan untuk bersaing secara optimal di Asia.
Dampak Negatif di Ranking Asia
Akibat performa kurang memuaskan tersebut, peringkat Indonesia di level kompetisi Asia terus merosot. Saat ini, Indonesia hanya berada di peringkat ke-25 Asia, bahkan berada di bawah Kamboja. Posisi ini jelas memprihatinkan mengingat sejarah panjang dan potensi besar sepak bola Indonesia. AFC pun memberikan batasan baru, di mana Indonesia hanya diperbolehkan mengirimkan dua wakilnya saja di kompetisi Asia musim depan.
Rencana Kompetisi Asia 2025/2026
Untuk musim 2025/2026 mendatang, Indonesia akan kembali menurunkan dua wakilnya, yakni:
- Persib Bandung: Bertarung di ACL League Two 2025/2026
- Dewa United: Berlaga di AFC Challenge League 2025/2026
Keduanya akan membawa beban sekaligus harapan besar dari seluruh pecinta sepak bola Indonesia. Oleh karena itu, upaya memperkuat skuad, khususnya dengan tambahan pemain asing berkualitas, menjadi langkah mutlak yang harus segera direalisasikan.
Ferry Paulus Beri Restu Penambahan Pemain Asing
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menegaskan bahwa federasi mendukung penuh upaya klub untuk menambah kekuatan. Menurutnya, kebijakan ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk mengangkat kualitas sepak bola Indonesia secara keseluruhan, bukan hanya sekadar ambisi jangka pendek di level Asia.
“Kami ingin klub-klub Indonesia tampil terhormat di Asia. Jangan sampai kita hanya menjadi partisipan tanpa prestasi. Oleh karena itu, penyesuaian regulasi soal pemain asing adalah langkah penting,” ungkap Ferry Paulus.
Regulasi Khusus untuk Kompetisi Asia
Normalnya, kompetisi Liga 1 Indonesia memberlakukan aturan maksimal mendaftarkan enam pemain asing, dengan rincian 5 pemain bebas dan 1 pemain dari negara Asia (aturan 5+1). Namun, khusus untuk kompetisi AFC, PT LIB siap memberikan kelonggaran agar klub bisa mendaftarkan pemain tambahan sesuai regulasi AFC yang mengizinkan hingga 6+1 pemain asing.
Kebijakan ini diharapkan memberi ruang bagi klub untuk merekrut pemain yang benar-benar di butuhkan sesuai kebutuhan tim dan gaya bermain pelatih.
Baca juga: Emil Audero dan Maarten Paes Mengunci Pos Kiper Timnas Indonesia, Tantangan Serius Bagi Kiper Lokal
Tantangan yang Harus Dihadapi
Mendatangkan pemain asing bukan perkara mudah. Selain soal kualitas, faktor adaptasi dengan iklim sepak bola Indonesia, gaya bermain tim, dan budaya lokal juga menjadi tantangan tersendiri. Klub harus cermat dalam memilih pemain yang tidak hanya bagus secara teknis, tetapi juga mampu cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Keuangan Klub
Rekrutmen pemain asing berkualitas tinggi tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Klub-klub Indonesia harus mampu mengelola keuangan secara profesional agar belanja pemain tidak mengganggu stabilitas finansial jangka panjang. Jangan sampai karena ingin mengejar prestasi instan, klub terjebak utang yang akhirnya menjadi bom waktu finansial.
Transaksi transfer dan gaji pemain asing harus di hitung cermat, dengan mempertimbangkan pemasukan dari sponsor, tiket, hingga penjualan merchandise. Sebuah klub kuat tidak hanya berdiri di atas hasil pertandingan, tapi juga pondasi keuangan yang sehat dan transparan.
Harapan Besar dari Suporter dan Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia, khususnya para bobotoh (pendukung Persib) dan anak dewa (pendukung Dewa United), menaruh harapan besar agar tim kebanggaannya mampu berbicara banyak di Asia. Sudah terlalu lama klub-klub Indonesia hanya menjadi pelengkap di kompetisi Asia. Saatnya kini menunjukkan kekuatan sejati sepak bola Indonesia.
Di balik sorakan dan nyanyian suporter, tersimpan mimpi kolektif yang menunggu terwujud. Mereka tak hanya ingin sekadar menang di kandang, tapi juga berjaya di negeri orang. Kehadiran pemain asing yang berkualitas di harapkan bisa menjadi pemicu lahirnya pemain lokal yang lebih berani, lebih kreatif, dan lebih matang secara mental. Momen inilah yang bisa jadi titik balik, membuka lembaran baru dalam perjalanan panjang sepak bola Indonesia.
Jalan Panjang Menuju Kebangkitan Sepak Bola Indonesia
Langkah PT LIB yang memberi restu kepada Persib Bandung dan Dewa United untuk menambah pemain asing patut di apresiasi sebagai bagian dari visi besar membangkitkan sepak bola Indonesia di pentas Asia. Namun, kebijakan ini hanyalah satu dari sekian banyak langkah yang harus di ambil.
Perlu ada sinergi antara klub, federasi, pemain, dan suporter untuk bersama-sama membangun ekosistem sepak bola yang sehat, kompetitif, dan berprestasi. Musim 2025/2026 akan menjadi ujian penting. Persib Bandung dan Dewa United bukan hanya bertarung untuk kejayaan klub masing-masing, tetapi juga untuk harga diri Indonesia di mata Asia. Semoga, dengan persiapan yang lebih matang dan skuad yang lebih kuat, Indonesia mampu kembali di perhitungkan di level Asia.