Tampil Menggila saat Persib Gasak PSBS, Thom Haye, “Beberapa Hari Terakhir Sangat Berat, Akhirnya Bisa Enjoy Sepak Bola Lagi” - MaungPersib

Tampil Menggila saat Persib Gasak PSBS, Thom Haye, “Beberapa Hari Terakhir Sangat Berat, Akhirnya Bisa Enjoy Sepak Bola Lagi”

maungpersib.com – Persib Bandung kembali menunjukkan taringnya di ajang BRI Super League 2025/2026. Bertandang ke Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (17/10/2025) malam, Maung Bandung tampil beringas dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas PSBS Biak.

Laga pekan ke-8 ini menjadi pembuktian bahwa Persib kini mulai menemukan ritme terbaiknya setelah sempat tampil tidak konsisten di awal musim. Permainan cepat, penguasaan bola dominan, dan koordinasi antar lini berjalan rapi sejak menit awal pertandingan.

Tiga gol Persib lahir dari kaki Andrew Jung, Uilliam Barros, dan Luciano Guaychochea. Ketiganya memanfaatkan peluang yang dibangun dengan sangat baik dari lini tengah,  pusat kendali permainan yang dikomandoi oleh sosok yang kini jadi sorotan, Thom Haye.

Peran Vital Thom Haye di Lini Tengah Persib

Walau tak mencetak gol, performa Thom Haye menjadi pembeda di laga tersebut. Gelandang berkebangsaan Belanda ini memainkan peran krusial sebagai pengatur tempo dan pengendali arah serangan Persib. Permainannya yang tenang, penuh visi, dan efektif membuat alur serangan Persib mengalir dengan rapi. Haye beberapa kali menjadi pemain pertama yang memotong aliran bola lawan dan mengubahnya menjadi serangan balik berbahaya.

Tidak mengherankan jika pada akhirnya ia dinobatkan sebagai Man of The Match. Penghargaan ini bukan hanya karena statistik umpannya yang tinggi, tetapi juga karena kepemimpinan dan ketenangan yang ia tunjukkan di tengah lapangan. “Menurut saya, semua pemain tampil luar biasa. Kami seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol, tapi secara keseluruhan cara bermain kami sangat baik,” ujar Thom Haye dengan nada rendah hati kepada awak media, Sabtu (18/10/2025).

Masa Sulit Thom Haye,  Dari Tekanan ke Kebangkitan

Namun di balik senyum kemenangan itu, ada cerita personal yang tak banyak diketahui publik. Dalam wawancaranya, Thom Haye mengaku beberapa hari terakhir terasa sangat berat baginya.  “Beberapa hari terakhir sangat berat. Tapi tadi, saya keluar, masuk ke lapangan, dan akhirnya bisa menikmati sepak bola lagi. Saya sudah katakan sebelumnya, sekarang saya merasa lebih kuat,” ungkap pemain bernomor punggung 33 itu dengan mata berbinar.

Pernyataannya menyiratkan bahwa ia baru saja melewati masa sulit, baik secara mental maupun fisik. Diduga, tekanan setelah menjalani periode berat bersama Timnas Indonesia menjadi salah satu faktor yang sempat memengaruhi performanya. Kini, lewat laga kontra PSBS, Haye seolah menemukan kembali cintanya pada sepak bola. Ia bermain bebas, menari dengan bola, dan menikmati setiap sentuhan layaknya seniman di atas kanvas hijau.

Julukan “Profesor” yang Kembali Menyala

Para bobotoh sudah lama menjulukinya “Profesor”,  bukan tanpa alasan. Cara Thom Haye membaca permainan dan memecah tekanan lawan begitu ilmiah. Ia seperti seorang ilmuwan yang sedang mengurai rumus di lapangan hijau. Setiap umpan, setiap intersepsi, dan setiap keputusan yang diambilnya tampak penuh perhitungan. Melawan PSBS, ia tidak hanya menjadi pusat distribusi bola, tetapi juga pengatur emosi tim. Saat laga memanas, Haye tetap dingin dan fokus.

Penampilan apiknya membuat pelatih Bojan Hodak memberikan pujian khusus. “Thom bermain sangat baik malam ini. Dia mengatur tempo, menjaga keseimbangan tim, dan menjadi contoh bagi pemain muda,” ujar Hodak dalam sesi konferensi pers usai laga.

Baca juga: Di Tengah Kritik, Bomber Persib Uilliam Barros Terus Cetak Gol

Statistik Menakjubkan Thom Haye di Laga Kontra PSBS

Data pertandingan menunjukkan betapa dominannya peran Thom Haye malam itu. Berikut catatan statistik individunya:

  • Akurasi umpan mencapai 93%, tertinggi di antara pemain Persib.
  • Mencatatkan 5 umpan kunci yang berujung peluang emas.
  • Melakukan 4 intersepsi penting di lini tengah.
  • Menyelesaikan 2 dribel sukses saat membawa bola melewati tekanan lawan.
  • Menyentuh bola lebih dari 80 kali, menjadi pemain paling aktif di lapangan.

Angka-angka itu bukan sekadar data, tapi cerminan betapa besar pengaruhnya terhadap permainan Persib. Ia menjadi jembatan antara pertahanan dan lini depan, memastikan bola bergerak efisien tanpa kehilangan momentum.

Kebangkitan Moral Persib Bandung

Kemenangan atas PSBS Biak tidak hanya penting secara poin, tetapi juga secara psikologis. Sebelumnya, Persib sempat mengalami periode kurang stabil, dengan hasil imbang dan kekalahan yang membuat kepercayaan diri tim menurun. Namun, lewat kemenangan telak ini, Maung Bandung kembali menunjukkan mental juara. Para  pemain tampil lebih percaya diri, pressing lebih agresif, dan komunikasi antarpemain terlihat solid.

“Seperti yang kalian lihat, sekarang saya lebih siap dan lebih kuat. Saya antusias menyambut laga-laga ke depan,” ucap Thom Haye penuh semangat. Ucapan itu seolah mewakili seluruh skuad Persib yang kini kembali dalam trek positif menuju puncak klasemen.

Persiapan Menuju Laga AFC Champions League Two

Kemenangan melawan PSBS menjadi modal berharga bagi Persib sebelum menghadapi laga berat berikutnya di ajang AFC Champions League Two. Pada 23 Oktober 2025, mereka dijadwalkan menjamu Selangor FC (Malaysia) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Pertandingan ini menjadi krusial, mengingat Persib ingin menjaga peluang lolos dari fase grup.

Bojan Hodak kemungkinan besar akan kembali mengandalkan trio tengah berpengalaman,  Thom Haye, Marc Klok, dan Dedi Kusnandar untuk menjaga stabilitas tim. Persib juga diharapkan tetap mempertahankan pola permainan kolektif yang mereka tunjukkan melawan PSBS. Jika ritme dan chemistry tetap terjaga, bukan mustahil Maung Bandung akan menjadi tim yang sulit dikalahkan di kancah Asia.

Dukungan Bobotoh,  Energi yang Tak Pernah Padam

Setiap langkah kebangkitan Persib tak lepas dari peran bobotoh,  suporter fanatik yang selalu setia mendukung, baik di rumah maupun di stadion. Atmosfer dukungan dari tribun menjadi bahan bakar emosional bagi para pemain. Meski laga melawan PSBS berlangsung di Sleman, nyanyian “Persib Nu Aing” tetap menggema dari sudut stadion. Thom Haye pun mengakui hal itu memberi dorongan tersendiri.

“Saya mendengar mereka bernyanyi, dan itu luar biasa. Energi dari bobotoh selalu membuat kami berjuang lebih keras,” ujarnya. Kehadiran bobotoh menjadi pembeda. Mereka bukan hanya penonton, tapi bagian dari jiwa tim. Dan malam itu, semangat mereka menyatu dengan semangat para pemain di lapangan.

Baca juga: Incar Kemenangan Lawan Persebaya, Thom Haye dan Eliano Reijnders Siap Debut Bersama Persib

Thom Haye dan Transformasi Mental Persib

Kisah Thom Haye di laga kontra PSBS bukan hanya tentang statistik atau kemenangan. Ini adalah cerita tentang transformasi mental. Seorang pemain yang sempat goyah, kini kembali berdiri tegak dengan keyakinan baru.

Perubahan sikapnya mencerminkan perubahan suasana di tubuh Persib secara keseluruhan, lebih fokus, lebih tenang, dan lebih menikmati permainan. Haye kini tak sekadar pemain tengah. Ia adalah simbol keteguhan, keseimbangan, dan profesionalisme yang memberi teladan bagi skuad Maung Bandung.

Dari Berat ke Hebat, Dari Tekanan ke Ketenangan

Kemenangan 3-0 atas PSBS Biak menjadi titik balik bagi Persib Bandung dan khususnya Thom Haye. Di balik senyum tenangnya, tersimpan perjuangan menghadapi tekanan dan pencarian jati diri di lapangan hijau.

Kini, ia kembali menikmati sepak bola seperti sedia kala. Permainannya yang elegan dan penuh kendali membuat Persib tampak lebih hidup. Dengan jadwal padat di depan mata, terutama di kompetisi AFC Champions League Two, Thom Haye akan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan tim. Jika ia terus tampil konsisten seperti saat menghadapi PSBS, bukan mustahil Persib akan menorehkan prestasi besar musim ini.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *