maungpersib.com – Training Camp (TC) Persib Bandung di Thailand bukan sekadar rutinitas latihan biasa. Bagi bek muda berbakat Alfeandra Dewangga, TC ini menjadi momen penting dalam membangun chemistry tim, memperkuat strategi permainan, dan menanamkan semangat juang menghadapi musim kompetisi yang luar biasa padat salah satunya adalah kompetesi Super League 2025/2026 dan AFC Champions League Two.
Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Dewangga membuka cerita tentang pengalaman pertamanya mengikuti TC bersama Maung Bandung. Lebih dari sekadar latihan fisik dan taktik, ia merasakan nuansa kedekatan antar pemain dan visi yang mulai selaras di bawah arahan pelatih Bojan Hodak.
TC Persib di Thailand, Suasana Hangat dan Rasa Kekeluargaan
Dewangga menyebutkan bahwa pemusatan latihan di Thailand terasa sangat berbeda dari pengalaman sebelumnya. Tidak hanya karena fasilitas yang lengkap dan cuaca yang mirip dengan Indonesia, tetapi juga karena atmosfer internal tim yang sangat solid.
TC berjalan lancar. Suasananya nyaman, fasilitasnya mendukung, dan yang paling penting chemistry antar pemain makin kuat,” ujar Dewangga. Selama di Thailand, Persib dijadwalkan melakoni beberapa uji coba dengan klub lokal dan regional, termasuk melawan tim dari Australia. Hal ini menjadi ajang pembuktian kekuatan taktik serta kesempatan bagi pemain seperti Dewangga untuk memahami pergerakan lawan dari berbagai gaya permainan.
Misi Ganda Persib, Super League dan AFC Champions League Two
Musim ini, Persib Bandung dihadapkan pada tantangan besar, tampil di dua kompetisi bergengsi sekaligus. Pertama, mempertahankan performa terbaik di Super League 2025/2026. Kedua, mewakili Indonesia di kancah Asia lewat ajang AFC Champions League Two. Dewangga mengaku antusias, tetapi juga sangat realistis dalam menyikapi tantangan tersebut. Ya pasti dua-duanya penting. Tapi kalau ditanya fokus utama, saya pribadi sih lebih ke Asia,” ungkapnya dengan nada serius.
Menurut pemain asal Semarang ini, belum banyak klub Indonesia yang benar-benar berprestasi di level Asia. Ia melihat keikutsertaan Persib di kompetisi tersebut sebagai momentum emas untuk membuktikan bahwa klub Indonesia mampu bersaing dengan tim-tim dari Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, hingga Australia.
Alfeandra Dewangga, Prioritaskan Prestasi di Asia
Keputusan Dewangga untuk memprioritaskan kompetisi Asia bukan tanpa alasan. Ia membawa misi yang lebih besar dari sekadar bermain di lapangan hijau, membawa nama baik Indonesia di mata dunia sepak bola. Karena Indonesia kan belum punya prestasi yang benar-benar menonjol di Asia. Saya pengen bawa nama negara kita lebih dikenal, lebih dihormati. Di tengah euforia Bobotoh terhadap keberhasilan Persib meraih gelar musim lalu, Dewangga justru tampil sebagai pemain yang sangat fokus ke masa depan. Ia menyadari bahwa pencapaian musim lalu adalah fondasi, tetapi untuk bersaing di Asia dibutuhkan persiapan yang jauh lebih matang dan mentalitas kelas dunia.
Bojan Hodak dan Peran Strategis Dewangga
Pelatih Bojan Hodak disebut-sebut memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Dewangga sejak ia bergabung dengan Maung Bandung. Hodak dikenal sebagai pelatih yang tegas, taktis, dan terbuka terhadap dialog dengan pemain.
Dalam sistem permainan Hodak, Dewangga mendapatkan ruang eksplorasi untuk tampil sebagai bek modern: kokoh dalam bertahan, cerdas membaca permainan, dan aktif membangun serangan dari lini belakang. Coach Bojan orangnya detail. Dia tahu apa yang harus saya perbaiki. Saya belajar banyak dari dia, TC di Thailand juga menjadi ajang penting untuk menyatukan visi permainan antara lini belakang dan lini tengah. Kecepatan komunikasi dan pemahaman positioning menjadi fokus dalam setiap latihan.
Tanggapan Bobotoh dan Harapan Musim Depan
Sebagai pemain yang baru bergabung namun langsung mendapat tempat di starting line-up, Dewangga sudah mulai mendapat tempat di hati Bobotoh. Ia kerap dipuji atas determinasi, kedisiplinan, dan gaya bertahannya yang tenang namun tegas.
Bobotoh pun berharap Dewangga mampu menjadi salah satu pilar penting dalam perjuangan Persib menembus semifinal bahkan final AFC Champions League Two. Tak sedikit yang menyebut bahwa kehadirannya membawa aura baru dalam permainan Persib yang lebih agresif dan modern. Saya selalu baca komentar Bobotoh di media sosial. Saya senang dan merasa termotivasi. Tapi saya tahu, ekspektasi tinggi itu harus saya jawab dengan kerja keras,” ucap Dewangga.
Tantangan Adaptasi dan Konsistensi
Meski suasana TC berjalan positif, Dewangga tak menampik adanya tantangan, terutama dalam hal adaptasi strategi dan tuntutan intensitas kompetisi. Ia menyadari bahwa bermain di dua kompetisi berbeda membutuhkan manajemen energi yang cermat serta rotasi pemain yang cerdas dari pelatih. Main di Liga dan Asia pasti beda ya tekanannya. Tapi dari awal kita udah di kasih tahu, semua harus siap. Kita belajar cara adaptasi, recovery, dan komunikasi antar pemain. Ia juga menekankan pentingnya mental sebagai faktor utama. “Fisik bisa dilatih, tapi mental harus kuat. Kita akan hadapi atmosfer stadion yang berbeda, tekanan suporter lawan, dan jadwal padat. Itu semua harus disiapkan dari sekarang,” tambahnya.
Baca juga: Julio Cesar Kembali ke Thailand Bukan untuk Berlibur, Tapi Latihan Serius untuk Jelang Liga
Dukungan Manajemen dan Komitmen Klub
Manajemen Persib sendiri mendukung penuh ambisi besar tim musim ini. Menurut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn Sugita, Persib ingin menjadi klub yang tak hanya berjaya di level nasional, tetapi juga kompetitif di Asia. Persib bukan hanya klub sepak bola, tapi simbol kebanggaan Jawa Barat. Kita ingin membawa nama besar ini ke level yang lebih tinggi,Perjalanan Karier Dewangga, Dari PSIS ke Persib Demi Mimpi Lebih Besar
Perjalanan karier Alfeandra Dewangga bukanlah cerita instan, melainkan proses panjang yang penuh kerja keras dan dedikasi. Sebelum bergabung dengan Persib Bandung, Dewangga lebih di kenal sebagai bek andalan PSIS Semarang, klub asal kota kelahirannya. Di sana, ia mulai mengasah kemampuan dan menunjukkan potensi luar biasa sebagai bek muda yang memiliki kecepatan, teknik bertahan yang rapi, dan ketenangan dalam mengatur lini belakang.
Kariernya bersama PSIS memang menjadi batu loncatan penting. Selama beberapa musim membela klub tersebut, Dewangga mendapat banyak pengalaman berharga, mulai dari tekanan menghadapi tim-tim besar Liga 1, hingga belajar menghadapi atmosfer stadion yang penuh gairah. Namun, bagi Dewangga, rasa puas dengan prestasi lokal saja tidak cukup.
Fokus Asia, Tidak Lupa Liga
Alfeandra Dewangga bukan hanya pemain muda yang penuh potensi. Ia adalah simbol generasi baru sepak bola Indonesia: ambisius, realistis, dan punya mimpi besar. Keikutsertaannya dalam TC Persib di Thailand menjadi bukti bahwa pemain Indonesia mampu bersaing dalam sistem latihan yang modern dan disiplin. Meski menjadikan AFC Champions League Two sebagai fokus utama, Dewangga tak melupakan pentingnya tampil konsisten di Super League. Ia siap mengerahkan segala kemampuannya untuk membawa Persib tampil gemilang di dua ajang sekaligus.

